Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tak Buat Laporan, Polisi Tetap Usut Kasus Penganiayaan Pemilik Bengkel di Depok

Kompas.com - 28/02/2024, 09:38 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharijadi mengatakan, Mangolai (64), pemilik bengkel yang dianiaya pelanggannya tak melaporkan kasus tersebut ke polisi. Meski begitu, polisi tetap mengusut kasus penganiayaan tersebut.

“Korban tidak buat laporan, tapi tetap kita selidik pelakunya,” kata Triharijadi saat dihubungi Kompas.com.

Triharijadi mengungkapkan, pihaknya sudah meminta rekaman CCTV untuk mengetahui identitas pelaku penganiayaan itu.

Baca juga: Pelanggan Tampar Pemilik Bengkel di Limo Depok gara-gara Masalah Tambal Ban

“Nantinya, jika kami sudah mengamankan terduga pelaku, dia akan kami minta keterangan klarifikasi,” ucap Triharijadi.

“Kami pertemukan dia dan korban tentang kelanjutan proses hukumnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Mangolai berharap agar pelaku segera ditemukan oleh polisi agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.

“Tentu saya mau pelakunya ditemukan, karena saat ini saya enggak tahu alamatnya di mana, meskipun pelaku sempat bilang kalau dia orang sini juga,” ujar Mangolai.

Diberitakan sebelumnya, Mangolai yang merupakan pemilik bengkel Soni Jaya Motor dianiaya oleh pelanggannya saat hendak memasang kembali ban motor pelaku.

Baca juga: Dianiaya Pelanggan karena Ongkos Tambal Ban, Pemilik Bengkel: Baru Kali Ini Ada yang Ngamuk

“Pas saya lagi pasang kembali bannya, tiba-tiba pelaku tampar wajah kiri saya,” kata Mangolai kepada Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB bermula ketika pelaku datang ke bengkel milik Mangolai untuk menambal ban belakang motornya.

Saat diperiksa, kondisi ban motor Honda Supra milik pelaku bocor di dua titik yang berdekatan.

“Saya sampaikan, kalau tambal satu lubang Rp 15.000, karena ini dua lubang tapi jaraknya deketan, digenapin Rp 20.000 saja,” tutur Mangolai.

Mendengar hal itu, pelaku memprotes karena enggan membayar dengan jumlah nominal tersebut. Dia juga bersikeras bahwa lubang yang ada di bannya hanya ada satu.

Setelah pemukulan, Mangolai mengatakan, pelaku segera membawa motornya dan bergegas pergi menuju bengkel lainnya yang lokasinya juga tidak terlalu jauh.

Baca juga: Pemilik Bengkel di Limo Depok Ditampar Pelanggan di Pipi Kiri sampai ke Telinga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com