DEPOK, KOMPAS.com - Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharijadi mengatakan, Mangolai (64), pemilik bengkel yang dianiaya pelanggannya tak melaporkan kasus tersebut ke polisi. Meski begitu, polisi tetap mengusut kasus penganiayaan tersebut.
“Korban tidak buat laporan, tapi tetap kita selidik pelakunya,” kata Triharijadi saat dihubungi Kompas.com.
Triharijadi mengungkapkan, pihaknya sudah meminta rekaman CCTV untuk mengetahui identitas pelaku penganiayaan itu.
“Nantinya, jika kami sudah mengamankan terduga pelaku, dia akan kami minta keterangan klarifikasi,” ucap Triharijadi.
“Kami pertemukan dia dan korban tentang kelanjutan proses hukumnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Mangolai berharap agar pelaku segera ditemukan oleh polisi agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.
“Tentu saya mau pelakunya ditemukan, karena saat ini saya enggak tahu alamatnya di mana, meskipun pelaku sempat bilang kalau dia orang sini juga,” ujar Mangolai.
Diberitakan sebelumnya, Mangolai yang merupakan pemilik bengkel Soni Jaya Motor dianiaya oleh pelanggannya saat hendak memasang kembali ban motor pelaku.
“Pas saya lagi pasang kembali bannya, tiba-tiba pelaku tampar wajah kiri saya,” kata Mangolai kepada Kompas.com, Senin (26/2/2024).
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB bermula ketika pelaku datang ke bengkel milik Mangolai untuk menambal ban belakang motornya.
Saat diperiksa, kondisi ban motor Honda Supra milik pelaku bocor di dua titik yang berdekatan.
“Saya sampaikan, kalau tambal satu lubang Rp 15.000, karena ini dua lubang tapi jaraknya deketan, digenapin Rp 20.000 saja,” tutur Mangolai.
Mendengar hal itu, pelaku memprotes karena enggan membayar dengan jumlah nominal tersebut. Dia juga bersikeras bahwa lubang yang ada di bannya hanya ada satu.
Setelah pemukulan, Mangolai mengatakan, pelaku segera membawa motornya dan bergegas pergi menuju bengkel lainnya yang lokasinya juga tidak terlalu jauh.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/28/09381841/korban-tak-buat-laporan-polisi-tetap-usut-kasus-penganiayaan-pemilik