Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gempuran" Tingginya Harga Beras dan Telur yang Ikut Meroket...

Kompas.com - 04/03/2024, 09:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kenaikan harga beras di wilayah Jakarta sejak beberapa waktu lalu, belum juga turun.

Terbaru, harga beras di Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, saat ini mencapai Rp 13.000. Kenaikan ini juga terjadi di beberapa wilayah lain.

Setelah beras, beberapa harga pangan lainnya juga ikut naik. Salah satunya harga telur yang naik beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Setelah Beras, Harga Telur di Jakarta Ikut Melonjak

Stok aman, harga mahal

Seorang pedagang beras di Pasar Rumput bernama Ramdani menjelaskan, stok beras berbagai kualitas masih aman dan banyak, tetapi harganya masih tetap mahal.

Harga beras paling murah yakni Rp 13.000. Kualitas beras itu disebut sudah cukup baik.

"Itu sudah bagus, kalau warteg-warteg menggunakan ini," kata Ramdani saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (3/3/2024).

Tingginya harga beras membuat Ramdani mengalami penurunan omzet cukup drastis.

Menurut Ramdani, penurunan omzet itu disebabkan daya beli masyarakat yang juga menurun.

"Jauh menurun 50 persen. Biasanya, dapat omzet Rp 7 juta sehari, ini Rp 3 juta," ucap Ramdhani.

Sementara itu, pedagang beras lain di Pasar Rumput, Cecep, turut merasakan penurunan omzet yang drastis.

Sementara modal belanja yang ia keluarkan sangat mahal karena harga beras masih cukup tinggi.

"Jelas penurunan karena belanjanya masih mahal, dan naik terus," kata Cecep.

Baca juga: Harga Beras di Bekasi Masih Terasa Mahal, Pedagang: Cuma Turun Sedikit...

Omzet turun hingga 50 persen

Harga beras yang tinggi masih melonjak juga terjadi di Pasar Kranji, Bekasi, Jawa Barat.

Pedagang beras di Pasar Kranji Bekasi, Rahma (30) mengatakan, saat ini beras yang dijual sudah tidak ada lagi yang seharga Rp 9.000.

"Kalau dulu banget ada yang Rp 9.000 tahun 2023. Kalau 2024 ini belum ada yang Rp 9.000, adanya Rp 12.000," kata Rahma, Jumat (1/3/2024).

Harga beras yang tinggi itu membuat omzet penjualan Rahma menurun hingga 50 persen sejak beberapa hari terakhir.

"Ada, (omzet) turun banget, enggak tahu gimana ini dagangnya sudah hancur-hancur banget, naiknya parah," kata Rahma.

Baca juga: Harga Beras Naik, Pedagang di Bekasi: Omzet Turun, Dagangnya Sudah Hancur Banget

"Harapan saya sih ya semoga cepat turun ini harganya biar kami (pedagang) yang jualannya juga enak. Kalau kayak gini kan keuntungannya tipis, enggak nutup," imbuh dia.

Rahma yang merupakan warga pendatang dari Aceh memilih mengontrak di Bekasi. Pengeluaran makan keluarganya terkadang melebihi keuntungan.

"Kadang-kadang kami waktu pas mahal itu sampai makan sehari-hari melebihi untungnya, jadi kurang, sudah gitu ngontrak, saya asli Aceh, di Bekasi serba mahal," papar dia.

Sebagai pedagang, Rahma tidak mengetahui secara jelas alasan bahan pokok utama masyarakat Indonesia ini mengalami kenaikan.

Ia berharap pemerintah dapat kembali menurunkan harga beras seperti dulu hingga Rp 9.000 per liter.

"Saya enggak tahu karena apa ya, kurang paham kenapa mahal," kata Rahma.

Baca juga: Harga Beras Naik, Omzet Pedagang di Pasar Rumput Justru Merosot Drastis

Diikuti harga telur meroket

Setelah beras, harga telur di berbagai wilayah pada Jumat, pekan lalu juga terpantau naik.

Salah satu distributor telur di Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Adi (35), menuturkan harga telur menjadi Rp 33.000 per kilogram.

Meski begitu, Adi menyebutkan bahwa masih ada pengecer yang membanderol telur dengan harga yang lebih murah.

Adi mengaku, pengecer yang dikenalnya mematok harga telur sebesar Rp 31.000 kilogram.

"Harga tertinggi di tingkat pengecer itu bisa Rp 33.000. Tapi, masih ada yang jual Rp 31.000 atau Rp 32.000 per kilogramnya," kata Adi dikutip dari Kompas.com, Jumat.

Menurut Adi, kenaikan harga telur disebabkan pada bulan Ramadhan biasanya permintaan bahan makanan ini melonjak.

Namun, Adi mengatakan bahwa ada masyarakat yang mengaitkan kenaikan harga telur dengan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Sudah siklus sebenarnya, menjelang bulan Ramadhan pasti naik harganya," ujar Adi.

Selain itu, harga telur di Pasar Rumput, Jakarta Selatan juga ikut melonjak tinggi.

Baca juga: Sebut Harga Telur Naik sejak Pemilu, Distributor: Kami Kaget, Satu Peti Naik Rp 20.000!

Pembeli protes

Beberapa pedagang di pasar tersebut pun mengeluh, karena kenaikan harga telur membuat omzetnya menurun.

"Telur Rp. 32.000, dari Rp. 28.000 biasanya," kata pedagang telur, Ramdani.

Menurut dia, harga telur cenderung fluktuatif, sehingga bisa saja mengalami penurunan lagi nantinya.

Meski begitu, kenaikan harga telur tersebut tetap membuat banyak pelanggannya protes.

"Banyak pelanggan yang protes. Tapi, ya, gimana dari sananya," ucapnya.

Sama seperti Ramdani, harga telur di toko Alvin yang ada di Pasar Rumput juga mengalami kenaikan.

"Benar mengalami kenaikan sekarang Rp. 32.000, sebelumnya Rp. 28.000," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Kasus Kejahatan Seksual Terhadap Anak: Puncak Gunung Es yang Belum Efektif Dicegah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 31 Mei 2024

Megapolitan
Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Pengendara Sepeda Motor di Penjaringan Tewas Ditabrak Pengemudi Mobil Lansia

Megapolitan
Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Mertua yang Diduga Dianiaya Menantu di Jakbar Dilaporkan Balik ke Polisi

Megapolitan
Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Perbaikan Lintasan MRT yang Kejatuhan Besi Ribar Proyek Kejagung Habiskan Waktu 5 Jam

Megapolitan
Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 31 Mei 2024, dan Besok : Pagi Ini Cerah Berawan

Megapolitan
KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com