Penumpang juga harus menunggu kereta menuju Stasiun Rangkasbitung selama satu jam lebih di Stasiun Palmerah akibat gangguan perjalanan KRL.
Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta mengakibatkan adanya genangan air di pelintasan KRL Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Kota dan sebaliknya pada Rabu (31/1/2023).
Oleh karenanya, jadwal perjalanan KRL di lokasi tersebut sempat dibatalkan akibat genangan air di jalur hulu dan hilir antara Stasiun Jakarta Kota-Tanjung Priok.
Sejauh pantauan Kompas.com di Stasiun Tanjung Priok, beberapa penumpang terlihat keluar dari area stasiun setelah mengetahui perjalanan ke arah Stasiun Kota dibatalkan.
Baca juga: Penumpang KRL Rangkasbitung-Tanah Abang Dievakuasi Pakai Perosotan
Mereka mencari alternatif lewat ojek online atau angkot M15 jurusan Tanjung Priok-Kota. Beberapa di antara mereka mengaku terlambat kerja karena estimasi perjalanan mereka terganggu.
Commuter Line (KRL) No. 6048C relasi Kampung Bandan – Bekasi via Manggarai mengalami kendala teknis saat akan masuk ke jalur 1 Stasiun Jatinegara.
Kawat Listrik Aliran Atas (LAA) tiba-tiba terputus usai tersangkut pantograf atau alat yang digunakan untuk mengaliri listrik di KRL pada Rabu (15/3/2023) pukul 16.52 WIB.
Adapun gangguan yang disebabkan akibat putusnya kawat LAA menyebabkan tujuh KRL yang memiliki enam relasi terganggu.
Baca juga: Penumpang Riuh dan Histeris Saat KRL Tertimpa Pohon Tumbang
Manager External Relations dan Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengungkap, perusahaan langsung mengirimkan tim teknis sesaat setelah terjadinya gangguan.
Tim yang diutus, kata Leza, berhasil menyambungkan kembali kawat LAA yang terputus akibat tersangkut di pantograf sekira pukul 16.52 WIB.
Namun tersambungnya kawat LAA tidak lantas membuat perjalanan KRL langsung pulih.
Pasalnya, KAI Commuter harus mengevakuasi Commuter Line No. 6048C yang sudah terlanjur terparkir di dekat Stasiun Jatinegara.
Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang berujar, serentetan gangguan KRL yang terjadi tak lepas dari belum sterilnya jalur kereta.
"Sebetulnya jalur kereta itu harus steril," ucap Deddy kepada Kompas.com, Senin (4/3/2024).
Baca juga: Ada Pojok Buku di Stasiun Jakarta Kota-Bogor, Penumpang KRL Bisa Baca Gratis
Berkaca dari kasus kasur yang tersangkut, kata dia, perlu ada pengawasan, pemeriksaan, dan perawatan itu perlu rutin dilakukan untuk menjaga keamanan sekitar jalur kereta.