Salin Artikel

Rapuhnya Jalur KRL Kita...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line belum sepenuhnya lepas dari bayang-bayang kekhawatiran gangguan perjalanannya.

Tak jarang, gangguan jalur KRL ini bahkan seketika bisa melumpuhkan perjalanan dan menelantarkan ribuan penumpang di peron atau stasiun hingga berjam-jam.

Wajah lelah menjadi satu paket dengan keluhan dan riuh histeris setiap kali gangguan yang melumpuhkan perjalanan mereka terjadi.

Teranyar, ratusan penumpang panik saat salah satu rangkaian KRL rute Tanah Abang-Rangkasbitung tertimpa pohon tumbang di rel pada Jumat (1/3/2024).

Saat insiden terjadi, KA 1777 rute Rangkasbitung-Tanah Abang, perjalanan hanya sampai Stasiun Sudimara. Untuk rute sebaliknya, penumpang diarahkan menggunakan KA 1778 rute Sudimara-Rangkasbitung.

Berikut catatan Kompas.com soal gangguan perjalanan KRL yang menyebabkan jalurnya lumpuh:

Tertimpa pohon tumbang

Sebuah pohon tumbang di rel antara Stasiun Pondok Ranji dan Stasiun Kebayoran, Jumat (1/3/2024) petang, tepat pada jam pulang kerja para karyawan.

Penumpukan penumpang di stasiun atau peron pun tak terhindarkan. Pantauan Kompas.com, penumpukan terjadi tepat di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang.

Mereka duduk tanpa alas di taman depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang. Antrean terjadi akibat sebagian pintu gerbang masuk Stasiun Tanah Abang ditutup.

Tak hanya itu, penumpang juga sempat tertahan di Stasiun Palmerah kurang lebih selama dua jam.

"Orang-orang semuanya jadi pada mengemper di peron, sama di dalam juga ada yang duduk-duduk di lantai kereta," kata penumpang bernama Aulia, Jumat.

Tersangkut kawat spring bed

Perjalanan kereta rel listrik (KRL) rute Tanah Abang-Rangkasbitung mengalami gangguan pada Selasa (30/1/2024) malam.

Gangguan perjalanan KRL rute Tanah Abang-Rangkas Bitung terjadi karena ada rangkaian KRL yang terhenti di dekat Stasiun Pondok Ranji gara-gara tersangkut kawat spring bed.

Setidaknya ada delapan perjalanan KRL yang direkayasa dan enam perjalanan KRL terlambat akibat insiden ini.

Akibatnya, terjadi penumpukan penumpang di sejumlah stasiun KRL rute Tanah Abang-Rangkas Bitung.

Penumpang juga harus menunggu kereta menuju Stasiun Rangkasbitung selama satu jam lebih di Stasiun Palmerah akibat gangguan perjalanan KRL.

Tergenang banjir

Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta mengakibatkan adanya genangan air di pelintasan KRL Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Kota dan sebaliknya pada Rabu (31/1/2023).

Oleh karenanya, jadwal perjalanan KRL di lokasi tersebut sempat dibatalkan akibat genangan air di jalur hulu dan hilir antara Stasiun Jakarta Kota-Tanjung Priok.

Sejauh pantauan Kompas.com di Stasiun Tanjung Priok, beberapa penumpang terlihat keluar dari area stasiun setelah mengetahui perjalanan ke arah Stasiun Kota dibatalkan.

Mereka mencari alternatif lewat ojek online atau angkot M15 jurusan Tanjung Priok-Kota. Beberapa di antara mereka mengaku terlambat kerja karena estimasi perjalanan mereka terganggu.

Kawat listrik terputus

Commuter Line (KRL) No. 6048C relasi Kampung Bandan – Bekasi via Manggarai mengalami kendala teknis saat akan masuk ke jalur 1 Stasiun Jatinegara.

Kawat Listrik Aliran Atas (LAA) tiba-tiba terputus usai tersangkut pantograf atau alat yang digunakan untuk mengaliri listrik di KRL pada Rabu (15/3/2023) pukul 16.52 WIB.

Adapun gangguan yang disebabkan akibat putusnya kawat LAA menyebabkan tujuh KRL yang memiliki enam relasi terganggu.

Manager External Relations dan Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengungkap, perusahaan langsung mengirimkan tim teknis sesaat setelah terjadinya gangguan.

Tim yang diutus, kata Leza, berhasil menyambungkan kembali kawat LAA yang terputus akibat tersangkut di pantograf sekira pukul 16.52 WIB.

Namun tersambungnya kawat LAA tidak lantas membuat perjalanan KRL langsung pulih.

Pasalnya, KAI Commuter harus mengevakuasi Commuter Line No. 6048C yang sudah terlanjur terparkir di dekat Stasiun Jatinegara.

Harus steril

Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang berujar, serentetan gangguan KRL yang terjadi tak lepas dari belum sterilnya jalur kereta.

"Sebetulnya jalur kereta itu harus steril," ucap Deddy kepada Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Berkaca dari kasus kasur yang tersangkut, kata dia, perlu ada pengawasan, pemeriksaan, dan perawatan itu perlu rutin dilakukan untuk menjaga keamanan sekitar jalur kereta.

"Jadi, masyarakat tidak bisa melintas. Atau mungkin dibangun jembatan penyeberangan agar masyarakat masih bisa melintas. Seharusnya memang begitu, harus steril," kata Deddy.

Kendati demikian, Deddy berujar, kasus pohon tumbang itu merupakan force majeure atau peristiwa atau efek yang tidak dapat diantisipasi atau dikendalikan.

"Mungkin itu sulit dihindari karena tak mungkin ditebangi semua (pohonnya) karena trek seperti Bintaro, Palmerah itu sejajar dengan jalan raya. Jadi sulit dihindari," kata dia.

Dalam kasus pohon tumbang, Deddy berujar, jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) dinilai perlu memberikan perhatian khusus saat menghadapi musim penghujan ini.

"Harus rutin memeriksa kira-kira pohon yang rawan atau rentan. Itu sebaiknya dipangkas karena ini musim hujan yang sangat rentan teradap pohon tumbang," ucap dia.

Dalam setiap gangguan kereta, Deddy tak menampik akan berpengaruh terhadap perjalanan ataupun operasional hingga berjam-jam.

Pasalnya, kata dia, kondisi saat gangguan kereta itu tak sama dengan di jalan raya yang bisa menggunakan jalur alternatif.

"Karena tidak semua stasiun memiliki wesel (percabangan lintas) untuk pergantian jalur," kata Deddy.

Untuk kasus kereta tak beroperasi akibat rel tergenang banjir, ucap Deddy, itu bukan hanya tanggung jawab jajaran PT KAI. Menurut dia, mitigasinya harus melibatkan pemerintah provinsi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/04/12101381/rapuhnya-jalur-krl-kita

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke