Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tomat Ikut Naik Jelang Bulan Ramadhan

Kompas.com - 07/03/2024, 12:36 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai cabai, kini giliran harga tomat mengalami kenaikan jelang Ramadhan.

Seorang pedagang di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Kardi (52) mengatakan bahwa kenaikan harga tomat bisa mencapai Rp 5000.

Kini harga tomat apel di Pasar Koja Baru mencapai Rp 30.000 per kilogram.

Padahal, biasanya harga tomat apel hanya berkisar Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram.

Kenaikan harga disebabkan modal belanja para pedagang juga mengalami peningkatan.

Baca juga: Ikuti Jejak Cabai, Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Ikut Melonjak

"Tomat apel aja sekarang belanjanya Rp 25.000," ucap Kardi saat diwawancarai, Rabu (6/3/2024).

Kardi menduga musim hujan jadi salah satu penyebab kenaikan harga tomat.

Pasalnya, jika curah hujan terus tinggi, maka banyak tanaman tomat menjadi rusak, atau cepat busuk.

Kerusakan tersebut dapat membuat stok tomat sedikit sehingga menjadi mahal di pasaran.

Yana (46), seorang pedagang sayur di Pasar Koja Baru, juga mengatakan hal sama. Dia membenarkan adanya kenaikan harga tomat.

Baca juga: Harga Tomat Naik, Pemilik Warung Nasi Jadi Irit Kasih Sambal

"Sekarang jualnya bisa sampai Rp 30.000-an padahal biasanya cuma Rp 20.000 paling," ucapnya.

Yana tak memungkiri modal belanja tomat juga mengalami peningkatan.

"Ya, kita juga belinya mengalami kenaikan. Jadi, harga jualnya naik juga," ujar Yana

Yana berharap harga sayur mayur yang mengalami kenaikan dapat kembali normal agar pemasukannya kembali lancar.

"Harapannya agar harga tomat, cabai, bawang, bisa normal lagi supaya pemasukan lancar lagi," katanya.

Sementara untuk harga sayuran lain, tetap stabil hingga saat ini.

"Sayuran lain tetap stabil, enggak ada yang naik," tutup Kardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Mengganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com