Salin Artikel

Harga Tomat Ikut Naik Jelang Bulan Ramadhan

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai cabai, kini giliran harga tomat mengalami kenaikan jelang Ramadhan.

Seorang pedagang di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, Kardi (52) mengatakan bahwa kenaikan harga tomat bisa mencapai Rp 5000.

Kini harga tomat apel di Pasar Koja Baru mencapai Rp 30.000 per kilogram.

Padahal, biasanya harga tomat apel hanya berkisar Rp 20.000-Rp 25.000 per kilogram.

Kenaikan harga disebabkan modal belanja para pedagang juga mengalami peningkatan.

"Tomat apel aja sekarang belanjanya Rp 25.000," ucap Kardi saat diwawancarai, Rabu (6/3/2024).

Kardi menduga musim hujan jadi salah satu penyebab kenaikan harga tomat.

Pasalnya, jika curah hujan terus tinggi, maka banyak tanaman tomat menjadi rusak, atau cepat busuk.

Kerusakan tersebut dapat membuat stok tomat sedikit sehingga menjadi mahal di pasaran.

Yana (46), seorang pedagang sayur di Pasar Koja Baru, juga mengatakan hal sama. Dia membenarkan adanya kenaikan harga tomat.

"Sekarang jualnya bisa sampai Rp 30.000-an padahal biasanya cuma Rp 20.000 paling," ucapnya.

Yana tak memungkiri modal belanja tomat juga mengalami peningkatan.

"Ya, kita juga belinya mengalami kenaikan. Jadi, harga jualnya naik juga," ujar Yana

Yana berharap harga sayur mayur yang mengalami kenaikan dapat kembali normal agar pemasukannya kembali lancar.

"Harapannya agar harga tomat, cabai, bawang, bisa normal lagi supaya pemasukan lancar lagi," katanya.

Sementara untuk harga sayuran lain, tetap stabil hingga saat ini.

"Sayuran lain tetap stabil, enggak ada yang naik," tutup Kardi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/03/07/12361601/harga-tomat-ikut-naik-jelang-bulan-ramadhan

Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke