Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Penumpang Makin Sepi, Sopir Angkot Tolak Transjakarta Rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut

Kompas.com - 07/03/2024, 16:27 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Sejumlah sopir angkot tolak rute baru Transjakarta Pulogadung - Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Kamis (7/3/2024)KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Sejumlah sopir angkot tolak rute baru Transjakarta Pulogadung - Kantor Wali Kota Jakarta Utara. Kamis (7/3/2024)

JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir angkot menolak adanya Transjakarta rute Pulogadung - Kantor Wali Kota Jakarta Utara karena takut penumpangnya makin sepi.

Salah seorang sopir angkot bernama Indra (30) mengaku, sebelum adanya Transjakarta dengan rute tersebut, angkotnya sudah sepi pelanggan.

"Di sini narik sudah sepi, ditambah kaya gitu makin sepi lagi," ucap Indra ketika diwawancarai oleh Kompas.com di Pasar Cakung, Jakarta Timur, (7/3/2024).

Baca juga: Diprotes Sopir Angkot, Rute Transjakarta Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut Dihentikan Sementara

Hal senada juga disampaikan oleh sopir angkot lain bernama Rony (45) yang mengaku, mengalami penurunan omzet yang drastis usai uji coba Transjakarta rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut dilaksanakan selama dua hari.

"Sepi banget, nambah sepi," ucapnya.

Rony mengungkapkan, penyebab lain yang membuat sopir angkot melakukan penolakan lantaran Transjakarta langsung mengoperasikan 35 unit mobil tanpa adanya sosialisasi kepada para sopir angkot setempat.

"Kemarin harusnya, kalau mau uji coba dari Transjakarta ngegelontorinnya cuma lima, ini langsung 35 unit bus," sambungnya kesal.

Ia mengaku, andaikan Transjakarta yang diuji coba kurang dari 10 unit bus, sopir angkot tak akan langsung marah.

Sebab, dengan menumpuknya Transjakarta rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut di Jalan Tipar Cakung, membuat para sopir angkot tak kebagian penumpang.

Selain itu, ukuran mobil Transjakarta yang besar dinilai membuat jalur alternatif tersebut mengalami kemacetan.

Baca juga: Bus Rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut Dihentikan, Transjakarta: Masyarakat yang Rugi

"Andaikan uji coba cuma lima kita masih diam aja, ini sekali langsung 35 unit, jarak 20 meter, 10 meter, udah rapat dia, nanti kalau berjalan, kita tidak kebagian penumpang," jelas Rony.

Rony dan sopir angkot lainnya tetap merasa keberatan jika Transjakarta rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut kembali beroperasi.

Mereka tak ingin apabila mata pencahariannya sehari-hari hilang begitu saja.

Para sopir angkot meminta agar ada keputusan yang adil dari Dinas Perhubungan, dan para petinggi lainnya.

Supaya kehadiran Transjakarta rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut tak sebabkan kerugian pada sopir angkot yang memiliki jalur operasional yang sama.

Baca juga: Transjakarta Belum Bisa Pastikan Kapan Bus Rute Pulogadung–Kantor Wali Kota Jakut Beroperasi Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Nama Kaesang dan Anies di Bursa Pilkada Jakarta, Prediksi Pertarungan Sengit bak Pilpres 2024

Megapolitan
6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

6 Orang Ditangkap Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Polisi Ungkap Peran Masing-masing

Megapolitan
Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS, Massa Serukan Pembebasan Perempuan

Megapolitan
8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

8 Mobil Mewah Disita Polisi Terkait Kasus Pelat Palsu DPR, Ada Tesla, Lexus, dan Mercy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com