Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Belum Bisa Pastikan Kapan Bus Rute Pulogadung–Kantor Wali Kota Jakut Beroperasi Lagi

Kompas.com - 07/03/2024, 13:20 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasional dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Daud Joseph mengaku belum tahu kapan bus rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakarta Utara (Jakut) kembali beroperasi.

Sampai saat ini, Transjakarta masih menunggu pertemuan dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sudin Perhubungan Jakarta Utara, dan sopir angkot yang protes dengan rute bus tersebut. 

“Masih dalam proses untuk pertemuan dengan Dinas Perhubungan, Sudin, dan operator transportasi tersebut,” ujar Daud saat dihubungi oleh Kompas.com, Kamis (7/3/2024). 

Baca juga: Bus Rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut Dihentikan, Transjakarta: Masyarakat yang Rugi

Daud tidak tahu pasti alasan sopir angkot itu menolak adanya rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut.

“Saya tidak begitu paham, mungkin bisa tanyakan kepada operator yang bersangkutan,” sambung dia. 

Ia menegaskan, untuk menentukan kapan rute yang ditutup sementara itu beroperasi lagi, merupakan wewenang Dinas Perhubungan.

“Operator Transjakarta tugasnya hanya menjalankan saja, yang menentukan siapa yang dapat memberikan layanan kepada masyarakat, ya, itu dinas perhubungan,” kata Daud.

Ia berharap permasalahan ini cepat terselesaikan, dan Transjakarta rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut bisa segera beroperasi lagi.

Sebagai informasi, dinas perhubungan menghentikan sementara operasional bus Transjakarta rute Pulagadung-Kantor Wali Kota Jakut pada Rabu, (28/2/2024), setelah mendapatkan protes dari para sopir angkot.

Baca juga: Mediasi Alot, Transjakarta Rute Pulogadung-Kantor Wali Kota Jakut Belum Bisa Beroperasi

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengaku masih terus melakukan mediasi degan para sopir angkot yang menolak rute tersebut.

Padahal, menurut Syafrin, rute tersebut sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat.

“Itu merupakan layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan mendapat respons positif, di mana jumlah pengguna pada hari pertama cukup tinggi,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com