Hal tersebut disampaikan langsung oleh pengacara kedua korban RZ dan DF, Amanda Manthovani.
"Sebenarnya sudah pernah ada yang menghubungi saya terkait pelecehan yang dilakukan lagi-lagi oleh ETH ini," kata Amanda kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).
Akan tetapi, Amanda belum bisa menjawab pasti terkait jumlah korban yang belum melapor tersebut.
"Saya kurang yakin berapa angka jelasnya (yang sudah menjadi korban pelecehan seksual), tetapi kemungkinan diduga lebih dari tiga, empat orang," ujar Amanda.
Di samping itu, Amanda menjelaskan bahwa tidak semua perkara dapat dipukul rata karena tidak mudah bagi korban pelecehan membuat laporan seperti yang dilakukan RZ dan DF.
"Sangat mengapresiasi mereka berani membuat laporan. Meskipun banyak narasi yang mengatakan mengapa baru lapor sekarang," kata Amanda.
"Namun hendaknya juga paham bahwa setiap orang yang dilecehkan itu mempunyai sikap yang berbeda-beda dan tentunya mereka harus menangani rasa traumatis mereka dulu itu sendiri," ujarnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Rektor nonaktif Universitas Pancasila ETH diduga melakukan pelecehan seksual terhadap dua staf kampusnya, RZ dan DF.
Namun, hingga saat ini, ETH bersikeras membantah tudingan telah mencium pipi atau memegang area sensitif korban.
Pada Selasa (5/3/2024), ETH kembali diperiksa penyidik Polda Metro Jaya. Dia setidaknya dicecar dengan 32 pertanyaan.
Baca juga: Korban Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Masih Merasa Waswas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.