Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata Religi di Masjid Al Barkah Bekasi Sambil Melihat Puluhan Pohon Kurma...

Kompas.com - 14/03/2024, 11:22 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Jika warga Jakarta sudah tak asing dengan Masjid Istiqlal, maka warga Bekasi sudah pasti mengenal Masjid Agung Al Barkah yang terletak di jantungnya Kota Bekasi.

Berada tepat di sisi barat Alun-Alun Kota Bekasi, Masjid Al-Barkah bukan sekadar tempat suntuk menunaikan ibadah, tetapi juga menjadi pilihan yang tepat untuk wisata religi.

Dari pintu masuknya, masjid ini terlihat sangat megah. Empat menara menjulang setinggi 35 meter mengapit kubah bernuansa biru safir dengan ornamen khas Timur Tengah.

Memasuki halaman masjid, Kompas.com terkesima melihat adanya pohon yang tumbuh tinggi dan memiliki daun yang lebar.

Sebagian pohon memang ada yang berukuran kecil, namun tampak subur, hal ini terlihat dari pertumbuhan dedaunanya.

Baca juga: Disebut Jual Kurma Israel karena Kata Dates, Pedagang Pasar Jatinegara: Itu Kan Bahasa Inggrisnya...

Penasaran ingin mengulik pohon apa sebenarnya itu, Kompas.com meminta petugas keamanan untuk bertemu dengan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) di ruang sekretariat.

Memasuki ruang sekretariat, Kompas.com disambut hangat oleh Kabid Imaroh Masjid Agung Al Barkah, Kyai H Lili Gozali yang sedang duduk di depan meja kerjanya.

Mengobrol santai dengan Kyai Lili, ia bercerita bahwa pohon tersebut merupakan pohon yang biasa tumbuh di Timur Tengah, yakni pohon kurma.

"Salah satu keunikan Masjid Al Barkah memang terdapat pohon kurma dan kita ketahui bahwa pohon kurma itu adalah pohon padang pasir, sehingga butuh perawatan yang maksimal," ujar Kyai Lili saat ditemui, Kamis (14/3/2024).

Dari pengelihatan, sekiranya ada puluhan pohon kurma tumbuh di sekitar masjid. Kyai Lili mengonfirmasi, ada 20 pohon kurma yang tumbuh di masjid kebanggan warga Bekasi itu.

Baca juga: Berkah Ramadhan, Pedagang Kurma di Pasar Jatinegara Raup Untung Jutaan Rupiah

Dari 20 pohon, ada satu yang sering berbuah setiap bukan Ramadhan. Namun sayangnya untuk Ramadhan tahun ini pohon tersebut telah lebih dulu berbuah.

Kompas.com pun tidak bisa melihat pohon kurma tersebut saat berbuah rimbun ketika datang ke lokasi.

"Ada 20 pohon kurma, yang berbuah itu satu, kalau dirawat berbuahnya rata-rata di bulan Ramadhan, sebelum Ramadhan tahun ini sudah berbuah," ujarnya.

Pohon-pohon kurma ini ditanam berawal dari bibit kurma yaang diperoleh dari Banten. Saat didatangkan waktu tahun 2004, pohonnya masih berukuran kecil.

"Belinya dari Banten waktu (pohonnya masih) kecil," ujar Kyai Lili.

Kyai Lili mengatakan, untuk merawat pohon kurma, pengurus masjid biasanya memberikan pupuk kandang sebanyak satu kali setiap bulan.

Baca juga: Masjid JIC Siapkan 700 Porsi Makanan untuk Buka Puasa Bersama Selama Ramadhan

"Selama ini perawatan berjalan dengan baik itu alhamdulillah dengan berkala pohon itu berbuah," imbuhnya.

Uniknya, pohon itu berbuah setiap Ramadhan dan biasa dibagikan kepada para jemaah yang ada di sekitar masjid termasuk para pengunjung.

"Jadi memang buruh perawatan, kalau perawatannya khusus itu sudah rutin, berbuahnya itu di saat bulan Ramadhan," ucapnya.

Kyai Lili menyebut, banyak warga yang datang untuk mengambil buah kurma muda yang dipercaya berkhasiat untuk meningkatkan kesuburan perempuan. 

"Bahkan banyak jemaah dari luar sekitar mereka ingin mengambil buah kurma itu, terutama jemaah yang mungkin sesuai kepercayaannya atau mitos segala macam, jadi wanita yang belum punya keturunan, mereka membutuhkan kurma muda itu yang selama ini dijalani," ujarnya.

Baca juga: Pedagang Kurma di Pasar Jatinegara Sebut Dagangannya Ramai Dibeli Menjelang Ramadhan dan Lebaran

Dengan adanya pohon kurma yang sering berbuah di bulan Ramadhan itu, Masjid Agung Al Barkah menjadi tempat wisata religi di Kota Bekasi.

"Saya kira memang itu menjadi wisata religi. Saya bilang itu hal yang menarik dan unik, dapat melihat pohon kurma yang berbuah," tuturnya.

Dulu, eks sekretaris DKM Wahyu Alamsyah pernah mengatakan, satu pohon kurma di Masjid Al Barkah selalu berbuah menjelang bulan Ramadhan.

Saat pohon mulai berbuah, buah akan berwarna hijau hingga kekuning-kuningan. Kurma baru bisa dipanen biasanya setelah Ramadhan atau sehabis Hari Raya Idul Fitri.

"Biasanya setelah Lebaran panennya biar (kurma) lebih besar dan enak dimakan kalau sekarang belum matang, masih hijau dia, cuma (kurma Bekasi) beda dengan yang seperti di Madinah. (Kurma Bekasi) bisa dibilang kurma muda, tapi sama-sama manis," tutur Wahyu, 8 Mei 2019.

Untuk merawat pohon kurma, pengurus masjid biasa memberikan pupuk kandang satu kali tiap bulannya. Hal itu agar pohon tetap tumbuh subur.

Panen kurma untuk satu pohonnya bisa menghasilkan ribuan buah kurma. Nantinya, kurma akan dibagi-bagikan kepada para jemaah di sekitar masjid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com