JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki bulan Ramadhan 1445 Hijriah, kondisi Pasar Tasik Cideng, Jakarta Pusat, kembali terasa hidup bagi para pedagang.
Peningkatan pengunjung menjelang hari Lebaran menjadi angin segar lantaran para pedagang kerap bertahan dengan pendapatan seadanya pada hari-hari biasa.
“Kalau bulan puasa, mulai ramai. Habis itu, biasa lagi. Yang kuat-kuat modal saja,” ujar seorang pedagang Pasar Tasik, Danis (26) kepada Kompas.com di lapaknya, kamis (14/3/2024).
Baca juga: Pasar Tasik Cideng Tak Ada Sepinya, Warga Antusias Belanja meski Hujan
Setiap tahunnya, ada sistem yang disebut ‘pemutihan’ atau semacam daftar ulang bagi pedagang yang ingin memperpanjang masa sewa lapaknya di Pasar Tasik.
Biaya yang perlu dikeluarkan sebesar Rp 12.500.000, ini sudah meliputi pemutihan dan sewa lapak selama dua bulan.
“Mendekati puasa itu waktunya pemulihan, makanya ini beberapa lahan kosong. Banyak yang gulung tikar,” tutur Danis.
Pedagang lain bernama Emi (48) juga merasakan hal serupa. Ia baru merasakan peningkatan pelanggan sejak masa Pemilu 2024 selesai.
Ia berpendapat, sistem belanja online menjadi salah satu faktor yang menyebabkan penurunan pelanggan.
“Kalau ngikutin harga itu (online) enggak bisa. Di bawah harga modal,” tutur Emi sambil tersenyum tipis.
Di Pasar Tasik, mayoritas pedagang merupakan produsen. Artinya, baju tidak dijual secara ecer, melainkan per 20 potong atau satu kodi.
Baca juga: Disebut Jual Kurma Israel karena Kata Dates, Pedagang Pasar Jatinegara: Itu Kan Bahasa Inggrisnya...
Akan tetapi, pelanggan Emi kebanyakan lebih memilih untuk membeli baju per tiga potong.
“Sekarang (terjual) lima kodi saja sudah banyak banget. Mudah-mudahan ke depannya lebih baik lagi. Kayaknya sekarang ekonomi juga lagi turun,” tutur Emi.
Tak jauh berbeda, Susi (48) yang telah berdagang di Pasar Tasik selama 10 tahun juga mengalami hal yang sama.
Ia mulai merasakan penurunan pelanggan sejak memasuki masa new normal setelah pandemi Covid-19.
“Kondisi enggak bisa ditebak, kadang ramai kadang sepi. Setelah Pemilu baru mulai ada perkembangan,” ujar Susi.