JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Raya Sunda Kelapa berdiri megah di Jalan Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat.
Berbeda dengan masjid pada umumnya yang memiliki kubah, masjid yang dibangun pada 1960-an ini memiliki atap yang berbentuk seperti perahu.
“Bangunan arsiteknya unik karena seperti perahu. Ini yang membuat beda, kalau masjid-masjid di Jakarta punya kubah setengah lingkaran, masjid kami bentuknya perahu,” ujar Sekretariat Masjid Sunda Kelapa, Nuja, kepada Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Baca juga: Riwayat Masjid Agung Sunda Kelapa, Destinasi Wisata Religi di Ibu Kota
Saat memasuki Masjid Raya Sunda Kelapa untuk pertama kalinya, Kompas.com menjumpai area serambi berbentuk persegi yang terhubung dengan ruang ibadah utama.
Ruangan itu dicat warna putih bersih. Di sisi kiri dan kanan ada sejumlah ventilasi yang terbuat dari kayu berornamen sehingga cahaya bisa masuk.
Selain itu, areanya juga cukup luas. Sejumlah jemaah beristirahat, ada pula yang terlelap, karena suasana di dalam masjid yang sejuk.
“Ini ibarat ruang transit tempat orang mau naik ke dalam perahunya. Tempat beristirahat sejenak untuk orang-orang yang habis pulang kerja,” ujar Nuja sembari menunjuk ke sekeliling area serambi.
Di ujung serambi, ada tangga menuju ruang ibadah yang terbagi menjadi dua pintu untuk jemaah pria dan wanita.
Area shalat jemaah pria dan wanita dipisah menggunakan pembatas yang tertutup tirai.
Baca juga: Masjid Agung Sunda Kelapa dan Makna di Balik Atap Berbentuk Perahu
Selain sejuk karena air conditioner, ada sejumlah kipas angin yang terpasang di atap. Hal ini membuat jemaah dapat beribadah dengan tenang dan nyaman.
Kemudian, di tengah-tengah atap ada sebuah lampu gantung berukuran besar.
Sejumlah jemaah yang tengah beribadah menatap area mihrab yang indah dengan ukiran seni khat.
“Meski suasananya modern, kami tidak luput dari histori. Jadi, beberapa (struktur) bangunan dan desain tidak kami ubah untuk tidak meninggalkan sejarah Masjid Raya Sunda Kelapa,” ucap Nuja.
Struktur bangunan seperti perahu memang tidak terlihat jelas terlihat dari dalam. Namun, ada bentuk melengkung seperti perahu di atas atap Masjid Raya Sunda Kelapa yang bisa terlihat dari luar.
Baca juga: Tips Berkunjung ke Masjid Agung Sunda Kelapa, Pilih Waktu yang Tepat
Masjid yang diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1971 ini juga menawarkan fasilitas lain, yaitu aula sakinah untuk kegiatan ibadah atau kegiatan sosial, pujasera untuk bazar UMKM, dan lapangan basket untuk aktivitas anak muda.
Masjid ini juga ramah difabel. Sebab, ada akses khusus bagi jemaah yang menggunakan kursi roda.
Apabila tidak bisa naik tangga menuju ruang ibadah, mereka bisa menggunakan lift khusus yang tersedia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.