Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari ke-8 Ramadhan, Harga Pangan di Pasar Tomang Barat Masih Tinggi

Kompas.com - 19/03/2024, 20:25 WIB
Rizky Syahrial,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki Bulan Ramadhan hari ke-8, harga pangan di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat masih melambung tinggi.

Pengamatan Kompas.com di pasar sejak siang hingga menjelang buka puasa, tak banyak pembeli yang mengunjungi pasar.

Para pedagang masih membereskan dagangannya sambil menunggu pembeli.

Baca juga: Zulhas Sebut Harga Beras Turun Rp 2.000 Per Kilogram di Pasar Kebon Kembang Bogor

Lely salah satu pedagang di pasar itu mengatakan, harga bahan pokok yakni bawang merah, bawang putih, dan tomat sedang naik beberapa hari ini.

"Bawang merah, tomat, bawang putih, harganya tinggi semua," ucap Lely saat ditemui, Selasa (19/3/2024).

Lely mengeluh harga bahan pokok sudah tinggi sebelum Ramadhan. Namun, sempat turun dan naik lagi pada saat puasa.

Dengan fluktuatifnya harga bahan pokok ini, mengurangi pendapatan dari warung jualannya.

Sebab, para pelanggan mengurangi jumlah pembelian bahan pokok.

"Ada dampaknya, jadi pembeli juga mengurangi belanja, misalnya biasa beli satu kilogram jadi setengah, ngurangin porsi," papar dia.

Untuk saat ini, harga bawang merah mencapai Rp 55.000 per kilogram di warung milik Lely.

"Sekarang harganya Rp 55.000, sebelumnya Rp 45.000," ucap dia.

Sedangkan tomat kini sudah menyentuh Rp 35.000. Bahkan, harga itu sudah turun karena hampir menyentuh Rp 40.000.

Baca juga: Pemprov DKI Siapkan Upaya untuk Menekan Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran

"Tomat juga dari Rp 25.000 sekarang Rp 35.000. Pas ramadhan pertama itu hampir Rp 40.000, terus turun sampai hari ini," papar dia.

Namun, kata dia, harga cabai sudah turun. Untuk cabai keriting menjadi Rp 80.000 dari harga Rp 100.000.

Sedangkan harga cabai merah besar masih menyentuh Rp 100.000.

"Kalau cabai rawit merah Rp 70.000 per kilogramnya, tadinya Rp 90.000. Yang masih tinggi harganya itu cabai merah besar sekarang Rp 100.000," ucapnya.

Kompas.com menemui pembeli bernama Rosmayati. Ia mengaku mengurangi porsi belanja karena harga yang melambung tinggi.

Menurutnya, harga barang yang tinggi tidak sesuai dengan penghasilan keluarganya saat ini.

Apalagi, sebagai ibu rumah tangga dia masih memberi makan dua orang anaknya.

"Jadi "ngirit". Dikurangin (porsinya) sudah pasti, karena kan jatah belanja, penghasilan kan enggak sesuai," papar dia.

Baca juga: Harga Kelapa di Pasar Bukit Duri Ikut Naik sejak Awal Ramadhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com