Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"War" Takjil dan Kegembiraan Lintas Agama

Kompas.com - 22/03/2024, 04:00 WIB
Xena Olivia,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Azura (25) gembira sekali dengan datangnya bulan Ramadhan. Padahal, ia tidak berkewajiban menjalankan ibadah puasa.

Kegembiraan itu datang dari hadirnya ragam kuliner khas Ramadhan alias takjil yang dijajakan menjelang berbuka puasa.

Apalagi, selama bulan Ramadhan, kantor tempat ia bekerja mengubah waktu kerja lebih maju, yakni masuk pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 15.30 WIB.

"Nah, di jalan pulang itulah aku ikut berburu takjil di Sektor 9 Bintaro," ungkap Azura saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (18/3/2024). 

Baca juga: Pasar Takjil Benhil: Jam Buka, Rute, dan Tips Belanja

Pada waktu-waktu tersebut, boleh jadi rekan-rekannya yang sedang berpuasa sedang lemas-lemasnya menunggu waktu berbuka.

Sejumlah menu yang banyak hadir hanya pada saat bulan Ramadhan pun jadi incarannya, yaitu es pisang ijo, kolak, es blewah, dan es buah.

"Kalau di hari biasa kan susah ditemuinnya," lanjut dia.

Kegembiraan Azura berburu takjil pada jam-jam kritis itu sering kali jadi bahan guyonan oleh rekan kerjanya di kantor.

Tetapi, ia tidak tersinggung dengan aneka guyonan yang datang. Baginya, hal-hal semacam itu justru mempererat tali silaturahmi. 

Baca juga: Pemkot Jakpus dan BBPOM DKI Sidak Bazar Takjil Ramadhan di Benhil

Ujung-ujungnya, para rekannya memanfaatkan Azura yang tidak berpuasa untuk war takjil.

"Pas sudah jam pulang, aku kan langsung nge-war takjil tuh. Teman-temanku bilang, 'Santai dulu enggak sih?' Ha-ha-ha, ujung-ujungnya mereka nitip beli saja," ujar Azura.

Tak disangka, guyonannya dengan rekan-rekan sekantor terjadi di banyak tempat di Indonesia. Fenomena kegembiraan war takjil lintas agama ini pun menjadi tren di media sosial.

Salah satu akun X (dulu Twitter) bernama @tanyakanrl mengunggah cuitan jenaka terkait fenomena ini.

"Guys mau tanya. Aku kan Kristen, tapi kalau ikut war takjil di masjid tuh boleh gak ya? Lumayan dapat gratisan wkwkwk," tulis akun itu. 

Baca juga: Respons Yuki Kato soal Fenomena Berburu Takjil

Unggahan ini dilihat oleh 1,4 juta akun dengan jumlah like sebanyak 5.400 dan diunggah kembali oleh 1.600 akun. Jumlah komentar pun sebanyak 2.200.

Bagi Azura, fenomena ini tidak ada ruginya. Justru baik untuk membantu para penjaja takjil.

"Lebih banyak yang diuntungkan ketimbang yang dirugikan. So it's a good thing to keep up alias biarkan aku jajan. Roda ekonomi juga tambah berjalan," ujar dia. 

Bazaar takjil ramadhan benhilDok.KOMPAS.com/Aska Bagus Aldika Bazaar takjil ramadhan benhil

 

Momen persatuan dan kebangkitan ekonomi

Bagi muda-mudi muslim, fenomena ini juga menjadi warna tersendiri. Salah satunya Nure (23).

Ia berpendapat, fenomena ini diyakini terjadi pula pada bulan Ramadhan sebelumnya. Hanya saja, tidak terpotret di media sosial.

Pada bulan Ramadhan kali ini yang kebetulan bertepatan dengan momen politik, warganet dinilai sangat jeli melihat fenomena itu sehingga menjadi tren di media sosial.

"Ini baik juga selain untuk toleransi, sekarang semua jadi bersatu lagi gara-gara takjil setelah kemarin ada ajang pemilu. Jadi, yang kemarin kubu-kubuan bersatu lagi, jadi adem," ujar Nure.

Demikian halnya diungkapkan Rizky (29). Menurut dia, fenomena war takjil lintas agama itu berdampak baik untuk penjaja takjil.

"Pedagang takjil yang terdampak saya yakin enggak cuma di satu dua tempat saja," ujar dia. 

Baca juga: Curhat Pedagang Takjil di Jalan Panjang, Penghasilan Pas-pasan karena Bahan Pokok Mahal

Mengutip data Kompas.id, momen Ramadhan selalu menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi Tanah Air.

Pada Lebaran 2023, momentum Lebaran turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi triwulan II-2023 sebesar 5,17 persen secara tahunan.

Tahun sebelumnya, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2022 yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri tumbuh 5,44 persen secara tahunan.

Berkaca dari data historis di atas, periode Ramadhan 2024 yang akan berlangsung 30 hari terhitung 12 Maret-10 April 2024 diproyeksi akan turut mengatrol pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2024 hingga triwulan II-2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com