Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data yang Simpang Siur Bikin Bantuan Makanan ke Pengungsi Banjir Tegal Alur Tak Merata

Kompas.com - 24/03/2024, 19:10 WIB
Rizky Syahrial,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 03 Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Tubagus Agus Lamran menyebut, data pengungsi banjir di wilayahnya tidak keruan sehingga mengakibatkan pembagian bantuan makanan jadi tidak merata.

"Memang karena data awalnya simpang siur," ucap Agus saat ditemui di kediamannya, Minggu (24/3/2024).

Agus menyampaikan, ada banyak pengungsi yang mengambil dan kembali ke rumahnya masing-masing usai bantuan makanan didistribusi.

Baca juga: Pengungsi Banjir Tegal Alur Banyak Tak Dapat Bantuan Makanan, Ketua RW: Distribusi Kurang Seimbang

Hal itulah yang menyebabkan bantuan makanan untuk para korban banjir yang harus mengungsi di Rusun Lokbin Tegal Alur menjadi tidak merata.

"Itu yang membuat pendataan jadi kacau," kata Agus.

Selain itu, ketika bantuan datang, banyak yang saling mengabarkan ke warga lain yang tidak sesuai data.

Hal yang demikian membuat banyak pengungsi tidak dapat makanan dan kelaparan.

"Kalau harusnya kan bantuan ya (untuk) yang mengungsi saja gitu, baru bisa tuh rapih," papar dia.

Kata Agus, untuk banjir kali ini, lebih banyak warga daripada bantuannya.

Baca juga: Hanya Dapat Bantuan Satu Nasi Boks per KK, Pengungsi Banjir Tegal Alur Masih Kelaparan

"Mau bagaimana kalau memang dari sana (pemerintah) adanya seukuran itu, ya kami akali juga kan. Enggak satu boks per satu KK juga sih sepertinya," ungkap Agus.

Sebelumnya diberitakan, satu pengungsi bernama Nina (50) mengaku hanya mendapat bantuan satu nasi boks untuk satu kartu keluarga (KK).

"Hanya dapat satu nasi boks per satu KK," kata Nina ditemui Kompas.com.

Nina sudah mengungsi di Rusun Lokbin Tegal Alur sejak Jumat (22/3/2024) pagi.

Ia mengatakan, bantuan nasi boks untuk satu KK baru sampai Jumat malam.

Akibatnya ia mengalah dan memberikan bantuan makanan kepada anak dan cucunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com