Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Sanca 4 Meter Ditemukan di Permukiman Padat Penduduk Tanjung Priok

Kompas.com - 25/03/2024, 09:11 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemadam Kebakaran (Damkar) Tanjung Priok, Jakarta Utara berhasil mengevakuasi satu ekor ular sanca sepanjang empat meter di permukiman padat penduduk, Tanjung Priok, Sabtu (24/3/2024).

Komandan Regu Penyelamat Grup Ambon Damkar Tanjung Priok Tejo Sumilir mengatakan, penemuan ular sanca tersebut berawal dari laporan warga.

"Awalnya, Damkar Tanjung Priok menerima informasi atau laporan pada pukul 23.08 WIB pas tanggal 24, terkait adanya seekor ular sanca di Jalan Bahari Gang 5 A3 RT.01, RW.10 kelurahan Tanjung Priok, kecamatan Tanjung Priok," ucapnya ketika dihubungi oleh Kompas.com, Senin (25/3/2024).

Baca juga: 23 RT di Jakarta Terendam Banjir Senin Pagi, Paling Tinggi hingga 2 Meter

Setelah mendapat laporan tersebut, Tejo langsung mengerahkan Regu Penyelamat sebanyak satu unit Light Rescue dengan empat personel.

Setibanya di lokasi, ternyata ular sanca berukuran besar itu sudah diamankan oleh warga.

Tejo mengungkapkan, berdasarkan keterangan warga bernama Supandi Mulyanto, ular sanca itu ditemukan oleh rekannya saat sedang memancing belut di sekitar kali yang tak jauh dari permukiman warga.

Ular sanca tersebut sedang memakan tikus yang ada di sekitar kali. Tanpa pikir panjang, warga langsung menangkap ular itu agar tidak masuk ke permukiman warga.

Baca juga: Gudang Limbah Sabun Diduga Jadi Biang Kerok Sungai Ciliwung Dipenuhi Busa

Setelah ditangkap, ular sanca itu langsung dibawa ke pos RT setempat dan ketua RT langsung meminta Damkar Tanjung Priok untuk menindaklanjuti.

"Ketua RT 01, RW01, kelurahan Tanjung Priok langsung melaporkan kejadian tersebut ke Damkar Tanjung Priok," sambungnya.

Tejo mengungkapkan, ular-ular yang telah di evakuasi oleh Damkar akan diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau ke para pecinta reptil.

"Nantinya ular tersebut bisa di lepaskan ke habitatnya," tutupnya.

Baca juga: Polisi: Pria yang Dibacok hingga Tewas di Kampung Bahari Bukan karena Persaingan Bisnis Narkoba

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com