Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oknum Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpang Ditangkap, Polisi Cari Motifnya

Kompas.com - 30/03/2024, 08:26 WIB
Firda Janati,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Viral di media sosial cerita seorang penumpang taksi online berinisial CP yang mengaku menjadi korban dugaan penculikan dan pemerasan oknum sopir Grab, Senin (25/3/2024) malam.

Kuasa hukum CP, Wilhelmus Rio Resandhi menjelaskan, peristiwa itu bermula ketika CP memesan taksi online dari Neo Soho, Jakarta Barat menuju tempat tinggalnya.

Kala itu, CP sudah memastikan nomor polisi mobil yang dikendarai oleh terduga pelaku sama dengan yang ada di aplikasi. Karena itu tidak timbul kecurigaan.

Namun, setelah dalam perjalanan, mobil yang dikendarai sopir malah masuk jalur tol. Dari sini, CP mulai curiga. Terlebih lagi, sang sopir tidak memencet tombol "pick up".

"Di tengah perjalanan, mitra pengemudi mengeluh sesak napas dan meminta pelapor (C) untuk menggantikannya mengemudikan mobil, pelapor menolak," kata Wilhelmus. 

Baca juga: Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Sopir taksi online itu justru meminta CP mengirimkan uang Rp 100 juta. Korban diancam akan dibuang ke sungai apabila tidak menuruti permintaannya.

Karena itu, korban nekat keluar dari mobil yang ditumpanginya dengan meloncat hingga mengalami luka-luka.

 

Grab Indonesia buka suara

Director of Operations Jabodetabek Grab Indonesia Tyas Widyastuti buka suara atas peristiwa dugaan perampokan yang dialami oleh korban.

"Selain penanganan prosedural secara hukum, menjadi prioritas kami untuk mendahulukan permohonan maaf kami secara tatap muka dan pribadi ke penumpang yang bersangkutan," kata Tyas dalam keterangan tertulisnya.

Tyas menyebut, perusahannya telah memberhentikan pelaku. Dari kasus ini, pihaknya berjanji akan meningkatkan pelayanan dan memberikan pendampingan Khusus untuk korban.

"Segenap jajaran Grab Indonesia akan mengawal kasus ini hingga selesai. Selain menyiagakan tim pendampingan khusus, Grab juga menyediakan tim konseling psikologis, pengamanan pribadi 24 jam untuk penumpang," jelas Tyas. 

Baca juga: Kasus Penculikan Penumpang Grab Car, Ini Tips Aman Naik Taksi Online

Satu unit mobil Avanza sebagai barang bukti kasus pemerasan Sopir Grab. Jumat (29/3/2024).KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Satu unit mobil Avanza sebagai barang bukti kasus pemerasan Sopir Grab. Jumat (29/3/2024).

 

Sopir ditangkap

Polres Metro Jakarta Barat menangkap sopir Grab tersebut berinisil M (30). Pelaku ditangkap di di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Proses masih berjalan pemeriksaan dan sudah diamankan," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) AKBP Andri Kurniawan kepada wartawan di Polres Jakbar, Jumat (28/3/2024). 

Baca juga: Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi juga telah mengambil keterangan dari korban. CP baru membuat laporan resmi ke pihak kepolisian pada Kamis (28/3/2024) malam.

"Kami telah mendapatkan laporan langsung tadi malam, korban kami ambil keterangan dan periksa," ujar Andri.

M saat ini sudah ditahan dan menjalani proses pemeriksaan untuk mengetahui lebih detail motif kejahatan sebenarnya.

"Proses pemeriksaan masih berjalan untuk mengetahui motif kejahatan dan pelaku sudah diamankan," ucap Andri.

Andri menegaskan, pihaknya membutuhkan waktu sekitar tiga hari untuk mengungkap motif kejahatan yang dilakukan M secara detail. 

Baca juga: Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Bersamaan dengan penangkapan M, polisi juga menyita Mobil Avanza warna hitam keluaran 2016 dengan nomor polisi B 2048 TYA sebagai barang bukti kasus dugaan penculikan dan pemerasan.

"Barang bukti yang sudah diamankan adalah satu buah mobil," ucap Andri.

Dikutip dari Kompas.id, CP melalui pesan di akun media sosialnya merasa lega atas penangkapan M. 

Selain itu, Cindy mengapresiasi bantuan oleh pihak Grab Indonesia berupa layanan konseling psikologi, penjagaan 24 jam, dan layanan transportasi melalui pengemudi perempuan.

"Saya apresiasi, tapi saya memilih semua usaha yang mereka (Grab Indonesia) keluarkan untuk membantu kepolisan agar memperlancar memproses hukum. Jangan ada Cindy lainnya yang mengalami ini," kata CP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com