Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Kompas.com - 29/03/2024, 15:53 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat (Jakbar) AKBP Andri Kurniawan menyatakan jajarannya telah menangkap sopir Grab yang melakukan penculikan dan pemerasan terhadap penumpang wanita berinisial CP.

Pelaku berinisial M (30) ditangkap di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Proses masih berjalan pemeriksaan dan sudah diamankan," ucap Andri kepada wartawan di Polres Jakbar, Jumat (28/3/2024).

Ia mengungkapkan, kasus dugaan penculikan dan pemerasan yang dilakukan M terhadap CP terjadi di Kawasan Jakbar, Senin (25/3/2024).

Namun, korban baru membuat laporan resmi ke pihak kepolisian pada Kamis, (28/3/2024) malam.

Baca juga: Kasus Penculikan Penumpang Grab Car, Ini Tips Aman Naik Taksi Online

Polisi pun langsung mengambil keterangan dari korban.

"Telah mendapatkan laporan langsung tadi malam, korban kita ambil keterangan dan periksa," ujar Andri.

Berdasarkan keterangan korban melalui kuasa hukumnya, peristiwa yang menimpa CP terjadi pada Senin (25/3/2024) sekitar pukul 20.30-21.00 WIB.

Kala itu, korban memesan taksi online GrabCar dari Neo Soho, Jakarta Barat menuju tempat tinggalnya. Saat taksi pesanannya datang, CP sudah memastikan nomor polisi mobil yang dikendarai oleh terduga pelaku sesuai dengan yang tercantum dalam aplikasi.

Dalam perjalanan, pengemudi tiba-tiba mengarahkan kendaraan untuk masuk ke Tol Jakarta-Tangerang.

Baca juga: Kronologi Aksi Percobaan Penculikan dan Pemerasan oleh Pengemudi GrabCar di Jakarta Barat

Ketika korban menanyakan alasannya, pengemudi mengaku hanya mengikuti peta.

CP segera mengecek aplikasi Grab, dan ternyata mitra pengemudi tidak memencet tombol pick up.

Di tengah perjalanan, pengemudi mengeluh sesak napas dan meminta korban untuk menggantikannya mengemudikan mobil.

Hal ini pun ditolak oleh korban. Tak sampai di situ, pengemudi tiba-tiba meminta korban untuk mentransfer uang sebesar Rp 100 juta.

Korban juga diancam akan dibuang ke sungai jika tidak menuruti permintaannya. Oleh karena itu, korban memaksa keluar dari mobil yang masih melaju hingga mengalami luka-luka. 

Baca juga: Bocah 9 Tahun Nyaris Jadi Korban Penculikan, Leher Dijerat Kabel sampai Berbekas

Mobil pun berhenti, dan pengemudi mengejar korban. Di jalan tol, korban berusaha berteriak meminta tolong, tetapi kemudian ditarik dan dibekap oleh terduga pelaku.

"Seperti yang disampaikan keterangan sementara, pelaku melakukan pemerasan kepada korban saat dalam perjalanan dari Mal Neo Soho Central Park menuju kediamannya (rumah CP)," ujar Andri.

Bukan hanya memeriksa CP, pihak kepolisian juga memeriksa pihak perusahaan Grab.

Andri mengatakan, pihak Grab membantu kepolisian dalam mengumpulkan data pelaku sampai akhirnya M bisa segera diamankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com