Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Kompas.com - 29/03/2024, 17:59 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mobil Avanza warna hitam keluaran 2016 dengan nomor polisi B 2048 TYA, ditahan Polres Jakarta Barat (Jakbar) sebagai barang bukti kasus dugaan penculikan dan pemerasan oknum sopir Grab terhadap korban wanita berinisial CP.

“Barang bukti yang sudah diamankan adalah satu buah mobil,” ucap Andri Kurniawan Kasat Reskrim Polres Jakbar kepada awak media, Jumat (29/3/2024).

Satu unit mobil itu diamankan usai polisi menangkap pelaku berinisial M (30) di kawasan Cempaka Putih Jakarta Pusat pada Kamis (29/3/2024) dini hari.

Pemerasan yang dilakukan oleh M dilakukan saat dalam perjalanan bersama CP.

Saat itu, CP memesan taksi online dengan titik penjemputan Mal Neo Soho Central Park Jakbar menuju ke kediamannya, Senin (25/3/2024) lalu.

Baca juga: Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Dalam perjalanan Cindy merasa curiga karena sopir Grab membawanya masuk ke jalan tol. Ketika ditanya, M mengaku hanya mengikuti petunjuk Google Maps.

Setelah korban mengecek aplikasi Grab, ternyata ia baru mengetahui bahwa sang sopir tidak menekan tombol pick up.

Tiba-tiba sopir Grab pun meminta CP untuk mentransfer uang sejumlah Rp 100 juta.

Korban mengaku mendapatkan ancaman dari sopir Grab akan dibuang ke sungai jika tidak mentransfer uang yang diminta.

CP berusaha pura-pura tak mengerti apa yang dimaksud oleh sopir Grab.

Ia pun semakin panik sampai akhirnya, memutuskan untuk melompat dari mobil hingga akhirnya mendapat pertolongan dari warga sekitar.

Baca juga: Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka memar di tangan dan kakinya. Ponsel miliknya pun turut diambil oleh pelaku.

Namun Andri menegaskan, pelaku belum sempat menstransfer uang dari ponsel milik korban.

Sampai saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

“Proses pemeriksaan masih terus berjalan,” tutup Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com