JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang wanita berinisial CP, mengaku menjadi korban percobaan penculikan dan perampokan yang diduga dilakukan oleh pengemudi taksi online, Senin (25/3/2024) malam.
Kuasa hukum korban, Wilhelmus Rio Resandhi menjelaskan bahwa peristiwa itu bermula ketika CP memesan taksi online dari Neo Soho, Jakarta Barat menuju tempat tinggalnya. Kala itu, CP sudah memastikan nomor polisi mobil yang dikendarai oleh terduga pelaku.
"Tiba-tiba timbul kecurigaan, mengapa mobil masuk tol, dan ternyata mitra pengemudi tidak memencet tombol pick up di aplikasi," ujar Wilhelmus saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2024).
Baca juga: Sedang Makan Malam, Warga Bekasi Jadi Korban Perampokan Pecah Kaca Mobil
CP lantas bertanya kepada pengemudi tersebut. Namun, sang pengemudi berdalih hanya mengikuti arah dari Google Maps.
"Di tengah perjalanan, mitra pengemudi mengeluh sesak napas dan meminta pelapor (C) untuk menggantikannya mengemudikan mobil, pelapor menolak," kata Wilhelmus.
Sopir taksi online itu justru meminta CP mengirimkan uang Rp 100 juta. Korban diancam akan dibuang ke sungai apabila tidak menuruti permintaannya.
Karenanya, korban memaksa keluar dari mobil yang ditumpanginya dengan meloncat hingga mengalami luka-luka.
"Mobil dihentikan, mitra pengemudi mengejar pelapor lalu menarik, membekap, menggendong, dan membanting pelapor untuk masuk kembali ke dalam mobil, setelah sebelumnya teriak minta tolong kepada pengguna jalan sekitar," ungkap dia.
Wilhelmus melanjutkan, kala itu terjadi cekcok dan tarik-tarikan antara pengemudi dengan kliennya.
Terduga pelaku lantas merampas ponsel dan tas berisi laptop milik CP. Meski begitu, CP berhasil merebut kembali tas berisi laptop.
"Pelapor kembali kabur keluar mobil, lalu teriak-teriak minta tolong, namun mitra pengemudi membuat situasi dan membalas teriakan seolah-olah cerita bahwa suami istri sedang bertengkar," tutur Wilhelmus.
CP berteriak bahwa terduga pelaku bukanlah suaminya. Alhasil, warga yang tak jauh dari lokasi menolong C.
Atas kejadian yang menimpanya, C melapor ke Polda Metro Jaya, Selasa (26/3/2024). Laporan polisi kemudian dilimpahkan ke Polres Jakarta Barat.
Baca juga: Baru Bebas dari Penjara, Residivis di Bekasi Jadi Otak Perampokan Minimarket
Director of Operations Jabodetabek Grab Indonesia Tyas Widyastuti buka suara atas peristiwa dugaan perampokan yang dialami oleh korban.
"Selain penanganan prosedural secara hukum, menjadi prioritas kami untuk mendahulukan permohonan maaf kami secara tatap muka dan pribadi ke penumpang yang bersangkutan," kata Tyas dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, investigasi internal telah dilakukan sejak (25/3/2024). Perusahaan juga melacak sopir grab tersebut.
Tyas menyebut, perusahannya telah memberhentikan terduga pelaku. Dari kasus ini, pihaknya berjanji akan meningkatkan pelayanan dan memberikan pendampingan Khusus untuk korban.
"Segenap jajaran Grab Indonesia akan mengawal kasus ini hingga selesai. Selain menyiagakan tim pendampingan khusus, Grab juga menyediakan tim konseling psikologis, pengamanan pribadi 24 jam untuk penumpang," jelas Tyas.
"Penyediaan transportasi dengan mitra pengemudi perempuan selama situasi ini berlangsung, dan akses langsung bagi penumpang untuk menghubungi manajemen senior Grab," sambung dia.
Baca juga: Polisi Buru Otak di Balik Perampokan Indomaret di Jaksel
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.