“Ini kan sangat berbahaya, ini satu arah dan apalagi ada orang yang lawan arus. Itu bisa menyebabkan kecelakaan,” kata Venter saat ditemui Kompas.com di Jalan Lenteng Agung Raya, Rabu (3/4/2024).
Venter mengungkapkan, hampir setiap hari dirinya melintas dengan berjalan kaki di bahu jalan mengingat trotoar yang tidak bisa terpakai.
Baca juga: Trotoar Jalan Dewi Sartika Bogor Dipenuhi PKL, Pejalan Kaki Harus Mepet ke Bahu Jalan
Saat melintas, Venter mengaku harus penuh kehati-hatian.
“Iya sih, pasti penuh waspada. Soalnya kita enggak tahu, dari depan dan dari belakang ada yang lawan arus. Kalau menurut saya, perlu diperbaiki trotoar jalannya,” kata Venter.
Pejalan kaki yang lain bernama Hana (36) juga merasakan hal serupa. Dia mengaku bukan warga Jagakarsa dan memang kebetulan kerap lewat Jalan Lenteng Agung Raya.
“Saya justru kasihan dengan pejalan kaki yang setiap hari lewat sini. Bahaya sekali soalnya,” ucap Hana dalam kesempatan berbeda.
Melihat kendaraan yang melawan arus, Hana tidak bisa berbuat banyak mengingat sedang berpuasa.
“Justru nanti malah galakan dia kalau ditegur. Saya saja yang terpaksa jalan di bahu jalan malah diklakson sama pemotor yang lawan arus,” pungkas Hana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.