Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Gubernur DKI Jakarta Akan Berikan Sanksi bagi PNS yang Perpanjang Libur Lebaran

Kompas.com - 10/04/2024, 13:40 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, akan memberikan sanksi tegas jika ada pegawai negeri sipil (PNS) dengan sengaja memperpanjang libur Lebaran.

"Enggak boleh diperpanjang ada sidak tentunya nanti ada sanksi," tutur Heri Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (10/4/2024).

Namun, Heru Budi belum menjelaskan sanksi apa yang akan diberikan kepada PNS yang kedapatan dengan sengaja memperpanjang libur Lebaran.

Baca juga: Pemkot Lhokseumawe Siapkan Sanksi Tegas bagi ASN jika Mudik Menggunakan Mobil Dinas

Menurut Heru Budi, jatah libur Lebaran yang diberikan sudah sangat cukup bagi para PNS.

"Untuk 10 hari sudah cukuplah," sambungnya.

Heru Budi meminta agar PNS masuk sesuai jadwal yang sudah ditentukan pada tanggal 16 atau 17 April 2024.

Namun, Heru Budi akan memberikan toleransi kepada para PNS yang mengalami kondisi tertentu, seperti tiba-tiba sakit setelah libut Lebaran dan tidak bisa masuk.

"Kecuali dalam kondisi tertentu yang tiba-tiba sakit," tegasnya.

Selain memberikan peringatan kepada para PNS, Heru Budi juga mengingatkan para masyarakat agar selalu menjaga keselamatan saat libur Lebaran.

Baca juga: Pejabat Pemkot Padang Dilarang Terima Parsel, Sanksi Menanti Bagi yang Bandel

Kemudian, Heru Budi juga meminta warga lebih bersabar ketika mengunjungi titik-titik tertentu di DKI Jakarta, terutama tempat rekreasi.

Pasalnya, tempat rekreasi di DKI Jakarta diperkirakan akan membeludak saat libur Lebaran nanti.

"Tentunya di titik-titik Jakarta, seperti Pasar Minggu, Ancol, Taman Mini sangat padat, maka penting untuk menambah kesabaran," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com