Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Penyedia Jasa Doa di TPU Karet Bivak, Terima Bayaran Seikhlasnya

Kompas.com - 12/04/2024, 06:08 WIB
Rizky Syahrial,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para peziarah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, biasanya menggunakan penyedia jasa doa untuk mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal dunia.

Penyedia jasa doa ini datang ke TPU Karet Bivak saat peziarah sedang berkunjung.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Kamis (10/4/2024), para penyedia jasa doa melantunkan ayat suci di salah satu makam.

Para peziarah terlihat menundukan kepala seraya memejamkan mata, sambil mendengarkan lantunan doa dari penyedia jasa tersebut.

Baca juga: Tradisi Ziarah Membawa Berkah, Penjual Bunga di TPU Karet Bivak Raup Omzet Rp 2 Juta Sehari

Kompas.com coba menemui salah satu penyedia jasa doa bernama Mursidin (65).

Dia mengaku sudah menggeluti profesi ini sejak tahun 1998. Mursidin pun kerap menerima bayaran seikhlasnya dari peziarah.

"Bayarannya ya seikhlasnya. Kadang ada yang kasih Rp 50.000, bahkan ada yang Rp 35.000," kata Mursidin saat ditemui di TPU Karet Bivak, Kamis.

Namun, dia mengaku hanya menjajakan jasanya di TPU Karet Bivak saat musim Lebaran.

Dari profesi ini, Mursidin mengungkapkan, bisa mendapat Rp 200.000 per harinya.

Baca juga: Peziarah Baca Ayat Suci dari Handphone, Penghasilan Penyedia Jasa Doa di TPU Karet Bivak Berkurang

Hanya saja, dia mengeluhkan pendapatannya di musim Lebaran 2024 ini berkurang karena tak sedikit peziarah yang memilih membaca doa melalui handphone.

"Jadi mereka bisa baca doa melalui handphone. Dulu sebelum ada handphone ini (smartphone), penghasilan saya bisa Rp 600.000 sehari," ujar Mursidin.

Walaupun begitu, dia mengaku tidak menyerah dan tetap menjajakan jasanya pada para peziarah yang datang ke TPU Karet Bivak.

Mursidin yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan ini berharap banyaknya peziarah yang datang juga membawa rezeki untuknya.

"Yang penting barokah, bisa memberi makan keluarga walaupun jauh," katanya.

Baca juga: Tradisi Sebelum Ramadhan, Peziarah Kunjungi Makam Keluarga di TPU Karet Bivak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com