Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahun-tahun Tak Mudik, Silaturahmi Digantikan Pertemuan di Layar Ponsel

Kompas.com - 12/04/2024, 10:14 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kumpul dan menikmati waktu bersama keluarga saat pekan Lebaran menjadi agenda wajib yang dilakukan masyarakat Indonesia.

Akan tetapi, berbeda cerita dengan Naila (26), mahasiswa program profesi domisili Cempaka Putih, Jakarta Pusat, yang belum pulang ke kampung halamannya di Balikpapan selama tiga tahun.

Naila baru saja menyelesaikan koas-nya pada akhir 2023 dan kini sedang fokus menyiapkan ujian nasional profesi di bulan Mei dan Agustus 2024 mendatang.

"Terakhir ketemu keluarga itu kalau enggak salah November 2021 sebelum akhirnya kembali merantau lagi ke Jakarta karena kuliah saat itu belum beres," kata Naila saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (10/4/2024). 

Baca juga: Aneka Topik Pembicaraan Saat Silaturahmi Lebaran, Ada yang Lolos dari Pertanyaan Kapan Menikah?

Pada Lebaran ini, Naila kembali tak memperoleh kesempatan mudik dan hanya dapat menemui sang ayah serta keluarganya lewat layar ponsel.

"Setelah shalat Id, saya langsung lakukan panggilan video ke ayah untuk maaf-maafan. Sambil ngobrolin kabar terbaru yang belum saya ceritain ke keluarga," ungkap Naila.

Setiap lakukan panggilan video, Naila bisa mengobrol bersama keluarga hingga satu jam lamanya.

"Sebenarnya tergantung topik obrolan, tapi setelah maaf-maafan itu lamanya pas saya minta kasih lihat suasana lebaran di sana gimana, masak apa saja kemarin, dan lagi ngapain sama saudara lain," tutur Naila.

Saat ditanya, Naila menyebutkan beberapa hal yang sangat diidamkannya dari lebaran di rumah. 

Baca juga: Mudik Politik

"Yang paling dikangenin persiapan Lebaran sama keluarga, mulai dari menata rumah, terus masak atau memesan makanan untuk hari Lebaran, belum lagi masak kue nastar atau kastangel sendiri," ucap Naila.

Tak hanya itu, Naila juga sudah lama tak mencicipi pempek dan tekwan khas keluarganya yang punya resep rahasia.

"Resep masakannya itu resep keluarga jadi rasanya enggak kayak pempek yang dijual. Ditambah, Balikpapan itu kan dekat dengan laut, jadi ikan tenggiri untuk pempeknya juga punya rasa yang berbeda dengan di Jakarta," jelasnya.

Merindukan ayah hingga nuansa ramai di rumah saat Lebaran tentu disebutkan oleh Naila, tapi ia juga tak bisa menuntut pulang sebab kondisi ekonomi yang terbatas.

"Semenjak pandemi Covid-19, tiket pesawat mahal banget, paling murah Rp 1,1 juta. Mungkin bisa agak lebih murah kalau berangkatnya di hari biasa tapi sayang kalau cuma pulang sebentar," terang Naila. 

Baca juga: Ada TransJakarta di Pelabuhan Tanjung Priok Khusus Aruk Balik Lebaran

Naila tak bisa memaksakan diri membeli tiket pesawat sebab kondisi dirinya yang sebenarnya masih dalam proses menyelesaikan studi kedokteran dan sulit menemukan waktu libur panjang.

Ia menyayangkan dirinya karena terus-terusan gagal pulang dan memeluk sang ayah.

Naila pun mengakui tentang dirinya yang sering menangis di kamar jika terlalu merindukan keluarga.

"Tiap habis ngobrol sama keluarga, biar mengalihkan rasa rindu dan sedihnya paling fokus sama kerjaan sih, kayak sekarang rencananya mau seharian belajar saja untuk ujian," lanjut Naila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com