Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Kompas.com - 16/04/2024, 08:48 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

Perjalanan menggunakan perahu menuju Pantai Ancol kurang lebih berkisar 12-15 menit.

Dalam kurun waktu tersebut, pemandangan laut dan langit membuat mata jadi lebih segar.

Pemandangan laut juga semakin terasa lebih lengkap dengan suara mesin perahu yang memecah keheningan. 

Setelah cukup menghabiskan hampir seharian di Ancol hingga langit kini berubah menjadi gelap, bukan menjadi pertanda untuk pengunjung harus segera pulang.

Di bundaran dekat pintu masuk timur, terdapat water dancing fountain atau air mancur yang dalam beberapa waktu tertentu akan "bergoyang".

Pantauan Kompas.com di lokasi, ada sekiranya 100 pengunjung duduk santai mengelilingi air mancur.

Mereka seolah terhipnotis menikmati penampilan air mancur yang seperti berjoget mengikuti alunan musik.

Saat musik lain disetel, beberapa pengunjung yang sudah berdiri untuk beranjak pulang kembali duduk. 

Baca juga: Ancol Tambah Personel Lifeguard dan Pengeras Suara Antisipasi Anak Terpisah dari Orangtua

Penampilan air mancur tersebut ditemani oleh beberapa lagu tema milik Dufan, Atlantis, hingga Ancol untuk dijadikan latar musik.

Tidak hanya pancuran air berjoget yang membuat terkesima, lampu warna-warni juga ikut meramaikan dan mengubah nuansa penampilan semakin meriah.

Setelah musik tiba di akhir durasi, pengunjung yang berada di sekitar air mancur bertepuk tangan karena merasa puas dengan pertunjukkan yang disuguhkan.

"Ini saya mau pulang tapi anak pas lihat ini mau mampir, jadi ya sudah 15-20 menit di sini masih enggak masalah," ucap Faris (39), seorang ayah dari dua anak.

Pengunjung lain bernama Intan (19) mengaku merasa senang dengan pertunjukan air mancur yang ditampilkan.

"Senang saja nontoninnya, soalnya lumayan gede juga air mancurnya kalau dilihat sambil duduk," terang Intan.

Water dancing fountain sendiri dinyalakan setiap hari pada pukul 12.00 WIB hingga 13.00 WIB dan 18.00 hingga 20.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com