Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Kompas.com - 19/04/2024, 08:13 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warung sembako Madura semakin menjamur di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) beberapa tahun terakhir.

Warung sembako yang kerap disebut Warung Madura itu kebanyakan menjual bensin eceran, meletakkan beras dalam etalase kaca, dan menyusun rokok secara horizontal.

Keberadaannya tetap eksis meski gempuran jaringan waralaba minimarket seperti Alfamart-Indomaret terus masuk hingga ke pelosok kota.

Masih tetap bertahannya Warung Madura ini bukan tanpa sebab. Berikut serba-serbi yang Kompas.com rangkum.

Baca juga: Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Dilandasi rasa kekeluargaan

Salah satu pemilik warung di Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, bernama Subaidi (32) menceritakan cikal bakal Warung Madura di Jabodetabek.

Menurut dia, dalam jaringan mereka menerapkan sistem kekeluargaan, yakni tidak ada batasan bagi pekerja dan juga tidak ada ikatan tertentu.

"Dia bisa kapan saja mau lepas dari bosnya buat bikin usaha sendiri,” kata Subaidi berbincang dengan Kompas.com, Rabu (17/4/2024).

Subaidi mulai merantau sejak 2017. Saat itu, dia bekerja dengan orang lain yang juga asal Madura untuk menjaga warung di wilayah Jakarta Barat.

Kemudian, dia menjaga Warung Madura milik saudaranya di wilayah Tangerang Selatan. Usai hampir dua tahun bekerja sebagai anak buah, ia membuka Warung Sembako sendiri di Pondok Petir pada 2019.

Baca juga: Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

“Dari bos itu tidak ada larangan, enggak apa-apa, yang penting ada buat modal dan bicara baik-baik sama bosnya,” ujar Subaidi.

Dengan penerapan sistem kekeluargaan ini, menurut Subaidi, Warung Madura di Jabodetabek berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir.

“Mereka otomatis akan panggil saudaranya (untuk jaga warung). Saudaranya ini merintis, nabung buat buka warung. Nah, berputar terus,” ucap Subaidi.

Selain kekeluargaan, Warung Madura juga menerapkan sistem kepercayaan yang penuh kepada para penjaga.

Sebab, yang bersangkutan menyerahkan kepercayaan seluruhnya kepada penjaga saat sang pemilik balik ke kampung halaman untuk waktu yang lama.

Baca juga: Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu Video Call Setiap Hari?

Alasan buka 24 jam sehari

Subaidi mengungkapkan, ada beberapa alasan yang membuat warung madura selalu buka selama 24 jam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com