Berdasar informasi yang Sutrisno dapat dari pengurus RT setempat, Devi merupakan target operasi (TO) pihak kepolisian yang lari dari penggerebekan di Gang Sawo.
“Katanya sih begitu (target operasi) dari penggerebekan di daerah Gang Sawo, di situ ada beberapa yang ditangkap. Itu (mayat dalam toren) salah satu yang dicurigai,” ujarnya.
Terkait dugaan ini, Kapolsek Pondok Aren Kompol Bambang Askar Sodiq mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu hasil identifikasi jasad Devi.
“Nanti akan kami sampaikan rilis, setalah ada hasil otopsi. Masih belum ke arah sana, masih fokus identifikasi mayat dulu,” kata Bambang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/5/2024).
Sementara, ibunda Devi, Darmiyati (55), mengungkap, pada Sabtu malam, Devi berpamitan ke dirinya untuk keluar rumah. Devi mengaku hendak membeli kopi.
“Malam minggu masih ngobrol sama saya, di dalam rumah sini. Terus, dia pamit, mau beli kopi,” kata Darmiyati saat ditemui di rumah duka.
Sebelum berpamitan, Devi juga sempat meminta dikerok oleh Darmiyati karena mengeluh tidak enak badan.
“Dia juga sempat minta kerok karena tidak enak badan, kelaparan. ‘Perih banget perut, kerokin, Mak’. Saya bilang, ‘Besok saja, mamah capek, baru pulang kerja’,” ujar Darmiyati.
Darmiyati sendiri merasa janggal dengan kematian anaknya. Sebab, berdasarkan informasi yang Darmiyati terima anaknya yang lain melalui telepon, terdapat luka bergaris pada leher Devi, seperti bekas cekikan.
Oleh karenanya, sejak Selasa pagi hingga sore, kakak Devi mendampingi proses otopsi jenazah adiknya di RS Polri Kramatjati.
“Cuma ada kejanggalan gitu, di hati saya, ini anak kayak dikeroyok gitu. Makanya, si kakaknya, sampai saat ini belum pulang, minta diotopsi, kayak ada dicekik. Makanya dari pagi enggak pulang-pulang,” ungkap Darmiyati di rumah duka, Selasa.
“Iya (ada bekas cekikan). Kan tadi (kakaknya Devi) telepon, 'Sudah, pulang saja', 'Enggak, aku penasaran'. Kenapa ini meninggalnya kesetrum atau pengeroyokan. Terus, sama pada mengelupas gitu, kayak kesiram air apa sih,” lanjutnya.
Selain itu, Darmiyati mengaku bingung karena ponsel anaknya sampai saat ini belum ditemukan, tetapi masih aktif ketika dihubungi.
“Anehnya lagi, 'kok ponselnya aktif ya?'. Bahkan sampai sekarang aktif terus,” kata Darmiyati.
Baca juga: Temuan Mayat dalam Toren di Pondok Aren, Polisi: Saat Terendam Air, Kondisi Korban Masih Hidup
Sebelum mayat Devi ditemukan di dalam toren, Darmiyati bahkan sempat membelikan pulsa ke nomor ponsel anaknya.