“Pas masuk area Stasiun MRT ASEAN, jalannya sudah agak enggak smooth dan agak macet. Lalu ada pemberitahuan kalau misalkan kereta itu menunggu sinyal untuk menunggu perjalanan,” katanya saat dihubungi.
Saat itulah, Sarah melihat bongkahan besi di tengah lintasan kereta menuju Stasiun Blok M. Besi itu terlihat menggantung dan seakan tersangkut sebuah benda yang diduga adalah bagian dari aliran listrik lintasan MRT.
“Kalau yang saya lihat langsung tadi, besi-besi itu terlihat menggantung, tetapi jaraknya sangat dekat dengan dasar lintasan,” ungkap dia.
Rangkaian kereta yang ditumpangi Sarah lalu berusaha melewati besi ribar yang menggantung. Namun, timbul percikan api karena gerbong dan besi saling bergesekan.
Tak lama setelahnya, kereta justru berhenti karena listrik padam.
“Saya bisa dipastikan besi sama atap gerbong MRT-nya bergesekan. Kemudian, laju terhenti dan kita tertahan di dalam,” ucap dia.
Selama listrik padam, Sarah menyebut, banyak penumpang yang mulai panik, tak terkecuali dirinya. Mereka panik karena tidak ada tindakan cekatan yang dilakukan PT MRT Jakarta (Perseroda).
“Sudah banyak penumpang yang aware untuk minta keluar saja dari pintu MRT. Jadi cukup kaos, karena ada yang nangis juga,” ujar dia.
Sarah menerangkan, sesampainya di Stasiun Blok M, seluruh penumpang pun turun.
“Setelah itu, kereta berjalan sedikit dan berhenti di Stasiun Blok M. Penumpang lalu turun semua,” sambung Sarah.
Baca juga: Perbaikan Lintasan Rampung, MRT Jakarta Kembali Beroperasi Hari Ini
Kendati sempat berhenti beroperasi, Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta (Perseroda) Ahmad Pratomo mengatakan, operasional MRT Jakarta sudah normal per Jumat, (31/5/2024) hari ini.
“Hari ini, MRT Jakarta telah kembali beroperasi secara normal,” ucap Ahmad dalam keterangan tertulis, Jumat (31/5/2024).
Ahmad mengatakan, petugas terkait telah mengevakuasi besi ribar dari lintasan MRT dan melakukan perbaikan di jalur tersebut. Perbaikan lintasan membutuhkan waktu sekitar lima jam.
Terlepas dari itu, ia mewakili PT MRT Jakarta (Perseroda) meminta maaf kepada seluruh pelanggan MRT Jakarta atas peristiwa ini. Ia juga memastikan, tak ada korban dalam insiden ini.
“Mohon maaf kepada seluruh pengguna layanan MRT Jakarta atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan pasca-terjadinya pemberhentian operasional MRT Jakarta imbas insiden pada kegiatan konstruksi Gedung Kejaksaan Agung kemarin,” ungkap Ahmad.
“MRT Jakarta akan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar kejadian ini tidak kembali terulang di waktu yang akan datang,” sambung dia.
Baca juga: Cerita Penumpang MRT Saat Detik-detik Besi Ribar Proyek Kejagung Jatuh ke Lintasan Kereta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.