Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing: Dibenarkan Pakar, tapi "Dirujak" Netizen

Kompas.com - 12/06/2024, 08:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

Para handler anjing K9 memiliki SOP tersendiri untuk mengoreksi tindakan anjing yang salah agar anjing tersebut tidak mengulangi tindakannya.

Dalam kasus pemukulan anjing Fay yang dilakukan Nasarius, menurut Pellim, sang sekuriti melakukan koreksi tindakan tegas terhadap anjing yang melakukan kesalahan.

Baca juga: Handler: Anjing K9 Tidak Bisa Disamakan dengan Peliharaan di Rumah

"Biasanya, kalau (anjing K9) tidak bisa dikendalikan maka saya melakukan koreksi dengan pukul daerah mulutnya, saya tabok. Setelah saya tabok, apabila anjing sudah bisa dikendalikan maka koreksi tidak perlu dilanjutkan lagi," ucap Pellim.

Namun, Pellim melanjutkan, karakter setiap anjing berbeda-beda. Menurut dia, ada anjing yang langsung paham dia melakukan kesalahan ketika dikoreksi oleh handler-nya sebanyak satu kali.

Tetapi, ada juga anjing yang harus dikoreksi lebih dari satu kali untuk membuat dia sadar akan kesalahannya.

Pellim menyebut, umumnya anjing akan sadar dia melakukan kesalahan jika handler sudah melakukan koreksi sebanyak tiga kali.

Pellim menyebut, ada hal-hal tertentu yang membuat anjing K9 terus emosi meski sudah diberi koreksi oleh handler, misalnya ketika bertemu dengan kucing.

Hal inilah yang diduga terjadi pada Fay. Karena emosi Fay dinilai belum terkendali, Nasarius akhirnya melakukan koreksi lebih dari sekali.

"Masih belum terkendali dengan baik (emosi anjingnya), karena saya lihat beritanya sekuriti itu melakukan koreksi dua kali," tutur Pellim.

Meski begitu, Pellim menekankan bahwa seorang handler tidak boleh membuat anjing trauma ketika memberikan tindakan koreksi.

Baca juga: Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Fay Anjing K9, Handler: Guard Dog Bukan Tipe Cengeng

"Anjing tidak boleh traumatis, kita harus segera berdamai dengan anjing usai melakukan koreksi. Damainya dengan cara dielus biar enggak trauma, sambil diucapkan good girl, good boy," kata Pellim.

Guard dog bukan tipe anjing yang cengeng

Pellim menyebutkan bahwa Fay merupakan guard dog atau anjing penjaga sehingga bukan jenis anjing yang cengeng.

"Pada prinsipnya, guard dog adalah anjing penjaga. Dia bukan tipe anjing yang cengeng. Tapi, kalau kita buat jadi cengeng, ya, jadi cengeng," kata Pellim.

Pellim menjelaskan, seorang handler melakukan koreksi ketika anjing berbuat salah untuk membangun karakternya menjadi lebih kuat.

Selain itu, mengoreksi anjing dengan cara memukul juga upaya handler agar anjing bisa lebih mengendalikan emosinya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com