Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

HUT Ke-497 Jakarta, Perayaan Besar Menuju Kota Global 

Kompas.com - 13/06/2024, 16:00 WIB
A P Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta terus mempersiapkan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-497 Jakarta. Saat ini, Panitia HUT Jakarta ke-497 tengah mematangkan konsep pelaksanaan acara. 

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sekaligus Ketua Harian Panitia HUT ke-497 Afan Ardiansyah Idris menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan upacara, sidang paripurna, dan Malam Jaya Raya yang akan berlangsung pada hari H. 

"Persiapan ketiga kegiatan yang akan dilakukan pada 22 Juni 2024 ini melibatkan seluruh perangkat daerah (PD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD) yang tergabung dalam kepanitian," kata Afan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (10/6/2024). 

Selain di lingkup pemerintahan, HUT ke-497 Jakarta juga dipersiapkan melalui kerja sama dengan badan usaha milik negara atau daerah (BUMN/BUMD), pihak swasta, serta organisasi masyarakat.

Baca juga: Tangis dan Sesal Siswi SMP Jakarta yang Olok-olok Palestina di Resto Cepat Saji...

"Proses sinergi berjalan dengan baik, karena setiap pihak memiliki prinsip yang sama untuk kemajuan kota kita tercinta," ucap Afan. 

Adapun HUT ke-497 Jakarta tahun ini mengusung tema "Jakarta: Kota Global Berjuta Pesona".

Tema tersebut diusung dengan harapan dapat memberikan semangat untuk terus bergerak maju dalam menghadapi transformasi Kota Jakarta menjadi Kota Global. Diperkuat pula dengan citra visual logo yang mencerminkan keharmonisan, tanggung jawab, bersinergi, serta positif. 

"Perayaan HUT ke-497 Jakarta tahun ini ingin memberikan kesan dan semangat optimisme serta kebanggaan bagi warga Jakarta, demi mewujudkan Kota Global yang mampu bersaing di ajang internasional," ujar Afan.

Setidaknya ada 40-an acara yang sudah dimulai sejak 25 April 2024, melalui Lomba Fotografi Color of Jakarta 2024. Dilanjutkan dengan Pencanangan HUT ke-497 Kota Jakarta pada 19 Mei 2024 dan Jakarta International Java Jazz pada 24-25 Mei 2024.

Baca juga: Hanya 2 Hari, Ini Cara Lapor Diri PPDB Jakarta 2024, Klik ppdb.jakarta.go.id

Diadakan pula Go International, Orientasi Mutu Pendidikan, Wise Menyelesaikan Masalah, Elaborasi, dan Sukses Jakarta untuk Indonesia (GOWES) pada 25 Mei 2024 serta Semasa Piknik pada 31 Mei 2024 di Lapangan Banteng. 

“Untuk acara jangka panjang, kami juga menggelar Khitan Massal yang diadakan di tiga kelurahan pada 1-21 Juni 2024. Event Gratis Masuk Ancol berlaku pula pada 1-30 Juni 2024,” tutur Afan. 

Pada 22 Juni 2024, akan digelar Konser Persembahan HUT ke-497 Jakarta dan Malam Jaya Jakarta. Malam hari hingga esoknya akan dilanjutkan dengan Jakarta Light Festival, Gebyar Seni Budaya Betawi, serta Jakarta International Marathon (Jakim) di Monas. 

"Jakim merupakan agenda khusus yang dipersiapkan dengan menggelar lomba lari bertaraf internasional, dengan tujuan untuk mempromosikan Jakarta sebagai Kota Global dan meningkatkan citra positif Jakarta sebagai kota untuk sport tourism," jelas Afan.

Baca juga: Disdik DKI: 110.088 Siswa Diterima PPDB Jakarta Jalur Prestasi

Dengan rangkaian yang telah dipersiapkan, ia pun berharap agar perayaan HUT ke-497 dapat menjadi momentum yang baik bagi Jakarta untuk bertransformasi menjadi Kota Global. 

"Perayaan ini menjadi momentum untuk menunjukkan transformasi kota kita, dari DKI Jakarta menjadi Daerah Khusus Jakarta," tutup Afan. . 

Melepas peran Jakarta sebagai Ibu Kota

Perayaan HUT Jakarta pada 2024 akan memberikan kesan yang berbeda ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya pada tahun ini, Jakarta sudah tidak lagi menyandang status sebagai ibu kota negara Republik Indonesia.

Seorang warga Jakarta, Baidillah, mengaku sedih dan terharu dalam menantikan perayaan HUT Jakarta pada tahun ini.

Bagaimana tidak, 67 tahun tinggal di Jakarta, pria asli Betawi ini merasa pelepasan Jakarta sebagai ibu kota merupakan hal yang disayangkan. Kendati demikian, Baidillah optimistis Jakarta bisa menjadi kota yang terus berkembang.

Baca juga: Siap Diduetkan dengan Anies, Kaesang: PSI Jakarta dan PKB Masih Komunikasi

“Sudah 60 tahun lebih saya tinggal di Jakarta, bahkan orang tua saya juga lahir dan tinggal di sini. Orang Betawi asli. Saya merasakan betul perubahan Jakarta yang semakin maju dari tahun ke tahun. Semoga terus seperti itu,” ungkap Baidillah kepada Kompas.com, Minggu (9/6/2024).

Selain pembangunan yang pesat, pria yang berprofesi sebagai pedagang ini juga mengaku merasa bangga dan bahagia menjadi warga Jakarta. Menurutnya, keberagaman etnis di Jakarta menambah kecintaannya kepada kota ini.

“Meski dengan keberagaman agama dan suku, bagi saya Jakarta adalah kota yang harmonis dan sejuk. Salah satu kota yang menggambarkan Bhinneka Tunggal Ika,” papar Baidillah.

Dengan perubahan status Jakarta dari ibu kota menjadi daerah khusus, ia berharap, kota tercintanya ini bisa terus memiliki ciri khas kota urban yang modern dan maju dengan pembangunan berkelanjutan.

Baca juga: Jakarta Fair 2024 Buka Jam Berapa? Berikut Cara Beli Tiket sampai Jadwalnya

“Sebagai warga, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, karena telah membangun Jakarta menjadi kota yang berkilau dan maju di segala bidang. Kerja keras ini membuat warga Jakarta jadi bisa merasa bagian dari dunia,” pungkas Baidillah. (Rindu Pradipta Hestya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com