JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tengah mengebut pengerjaan proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B, dengan rute Velodrome-Manggarai. Hingga saat ini, progresnya telah mencapai 15,1 persen.
Direktur Utama Jakarta Propertindo (Jakpro) Iwan Takwin menjelaskan, rute LRT Jakarta Fase 1B ditentukan berdasarkan Risalah Rapat Koordinasi Pengembangan Transportasi Perkotaan di Jakarta, pada 14 November 2022. Prioritasnya adalah untuk mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral.
“Kami menargetkan konstruksi LRT (Jakarta) Fase 1B akan berlangsung selama 36 bulan, yaitu hingga Agustus 2026. Jika sudah rampung, LRT Fase 1B mampu membawa 80.000 penumpang per hari yang akan dievaluasi secara bertahap,” kata Iwan dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (21/6/2024).
Saat ini, LRT Jakarta Fase 1B sudah masuk dalam tahap persiapan, seperti pemagaran, pemindahan utilitas, dan relokasi pohon. Sementara, secara paralel, dikerjakan juga proyek utamanya, seperti bor pile, pile cap, pier, pier head, PCU girder erection, serta slab deck.
“Keamanan selalu menjadi poin utama dalam pengerjaan LRT Jakarta, termasuk pengangkatan girder. Selain kesiapan peralatan, saat kegiatan pengangkatan girder, dilakukan rekayasa lalu lintas di area tersebut melalui kerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia dan Dinas Perhubungan untuk memastikan kelancaran lalu lintas,” ujar Iwan.
Baca juga: September, Waskita Beton Tuntaskan Pengiriman 1 Km Pracetak LRT Jakarta
Lebih lanjut, ia menjelaskan, jalur LRT Jakarta yang akan dibangun untuk Fase 1B ini sepanjang 6,4 kilometer. LRT jalur ini dengan lima stasiun, yaitu Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, serta Stasiun Manggarai.
“Selain meningkatkan konektivitas antarwilayah, pembangunan LRT (Jakarta) Fase 1B juga berpotensi meningkatkan daya saing Jakarta,” ucap Iwan.
LRT Jakarta Fase 1B melintasi Stasiun Rawamangun yang terintegrasi dengan Halte Transjakarta Sunan Giri. Stasiun di sini dilengkapi elevated linkway yang dihubungkan tangga dan lift untuk mengantisipasi pengembangan halte akibat penambahan jumlah penumpang.
Stasiun BPKP terintegrasi dengan Halte Pramuka BPKP berupa elevated linkway dengan ramp. Selanjutnya, Stasiun Pasar Pramuka yang terintegrasi dengan Halte Pasar Genjing dengan elevated linkway yang dihubungkan eskalator.
Lalu, Stasiun Pasar Pramuka yang direncanakan dibangun elevated loop line. Sementaa itu, Stasiun Matraman yang terintegrasi dengan Halte Matraman 1 dan 2 akan diberikan elevated linkway dengan beberapa break point.
Terakhir, Stasiun Manggarai yang terintegrasi dengan Halte Manggarai, Stasiun KRL Manggarai, dan Stasiun KA Bandara-Manggarai yang akan dihubungkan dengan skybridge sepanjang 300 meter.
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B merupakan lanjutan dari LRT Jakarta Fase 1A dengan rute Kelapa Gading-Velodrome yang sudah beroperasi sejak 2019. Pembangunan LRT Fase 1B dimulai sejak 10 Oktober 2023.
Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menyediakan sarana transportasi publik yang dapat diandalkan. Tujuannya agar masyarakat mau beralih menggunakan angkutan umum yang akan berdampak mengurangi kemacetan serta penurunan polusi di Jakarta.
Sejumlah warga masyarakat pun menantikan LRT Jakarta Fase 1B selesai. Salah satunya Rian yang berkantor di Rawamangun, Jakarta Timur. Ia ingin LRT Fase 1B segera rampung, agar bisa menjadi pilihan lain untuk bermobilitas.
“Kawasan Rawamangun memang selalu padat, terutama pada jam kerja. Sekalipun sudah ada Transjakarta, jika ada pilihan lain (LRT Jakarta Fase 1B), mungkin bisa jadi alternatif transportasi publik yang lebih cepat,” tutur Rian kepada Kompas.com, Jumat.