Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Misteri "Wanita Misterius" di Lidah Api Monas...

Kompas.com - 22/06/2024, 08:34 WIB
Muhammad Isa Bustomi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Monumen Nasional atau dikenal Monas tak hanya sekedar struktur fisik yang megah dan kini menjadi ikon Jakarta.

Monas, memiliki perjalanan panjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Dulunya, kawasan itu bernama Lapangan Gambir.

Dikutip dalam buku "Batavia Kota Banjir" oleh Alwi Shahab tahun 2009, disebutkan Monas sebelumnya digunakan sebagai pacuan kuda orang Belanda.

Kegiatan pacuan kuda itu tergambarkan dalam lukisan abad ke-19.

"Mereka memakai peci ala koboi yang banyak terdapat dalam film-film yang menceritakan kehidupan abad ke-19," tulis Alwi dalam bukunya.

Baca juga: Sejarah Monas: Proyek Mercusuar Soekarno saat Ekonomi Sulit

Aktifitas kegiatan pacuan kuda terus berlangsung hingga pertengahan tahun 1950-an, tepatnya sebelum Belanda hengkang dari Indonesia karena masalah Irian Barat (papua).

Lidah api kemerdekaan

Keberadaan tugu Monas itu tak lepas menggambarkan kemerdekaan yang berhasil diraih Indonesia.

Tugu Monas yang menjulang tinggi itu dibangun untuk mengenang perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.

Bangunan yang berbentuk mengerucut setinggi 132 meter dibangun oleh Presiden Soekarno.

Baca juga: Sejarah Monas, Lahir dari Ide Warga Biasa dan Dikerjakan Pekerja Jepang

Harian Kompas pada Juli 1996 menulis, lidah api pada puncak obelisk Monas merupakan pengejawantahan langsung dari gagasan Soekarno.

Kini, ujung dari monumen itu disebut Lidah Api Kemerdekaan yang dianggap perwujudan kepribadian bangsa Indonesia, dinamis, bergerak, dan berkobar.

Lidah Api Kemerdekaan dilapisi emas. Semula lapisan emas itu seberat 35 kilogram, namun ditambah menjadi 50 kilogram saat Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-50 pada 1995.

Sebagian besar dari emas pelapis lidah api disumbangkan oleh saudagar kaya dari Nanggroe Aceh Darussalam, Teuku Markam.

Baca juga: Wanita Misterius di Lidah Api Monas...

Misteri wanita misterius

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Bocah di Bekasi Hanyut Terbawa Arus Selokan Saat Bermain Banjir

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat LPS Monas Half Marathon 2024

Megapolitan
Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Dua Lansia di Bogor Ditangkap karena Cabuli Tiga Anak, Sempat Diinterogasi Ibu Korban

Megapolitan
Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Siasat Kakak Beradik Rekrut Puluhan Selebgram untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

[POPULER JABODETABEK] Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlindungan LPSK | Akrabnya Gibran dan Heru Budi Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 30 Juni 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com