Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dihabisi lalu Motor Dibawa Kabur Putrinya

Kompas.com - 25/06/2024, 13:52 WIB
I Putu Gede Rama Paramahamsa,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anak berinisial KS (17) tega membunuh ayahnya, pedagang perabot berinisial S (55), Jalan Masjid Baitul Latif, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Menurut saksi bernama Roso (52), pembunuhan bermula dari sang anak yang tidak terima dimarahi oleh korban S karena mencuri uang miliknya.

KS kemudian menikam dada sang ayah dengan sebilah pisau di rumah mereka.

"Dada kanan kiri, itu aja yang saya lihat. Sudah kering juga," ujar Roso saat ditemui wartawan pada Senin (24/6/2024).

Toko korban sempat buka

Roso (52) mengaku sempat melihat toko perabot S terbuka pada Selasa (18/6/2024). Setelahnya, Roso tidak lagi melihat S.

Dia bahkan mengira S pulang kampung karena toko perabotnya tutup hingga Jumat (21/6/2024).

"Selasa apa ya. Sempat buka sebentar, nah malamnya tutup. Disangkanya pulang kampung, enggak tahunya ada orang," ujar Roso.

Baca juga: Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Baru pada hari Sabtu dini hari, Roso mengetahui bahwa korban S telah tewas, setelah salah seorang karyawan S mencoba masuk ke dalam toko yang terkunci.

"Nah dia kesandung kakinya tuh, sama badan almarhum itu," ujar Roso.

Kabur bawa motor korban

Setelah melakukan hal tersebut, KS kemudian membawa pergi motor sang ayah.

"Pokoknya habis kejadian itu, dia (pelaku) pergi, motornya (korban) dibawa. Dia habisi bapaknya, tapi motornya dibawa keluar," ujar Roso.

Sementara anak kedua korban berinisial P (16) turut meninggalkan rumah sang ayah dengan menggunakan ojek online.

Hal tersebut diketahui oleh Roso karena P sempat berbelanja ke warung milik Roso yang berjarak tidak jauh dari kediaman S. Roso melihat P sedang menunggu kedatangan ojek online melalui aplikasi.

Dijebak tetangga

Menurut pengakuan Roso, setelah KS (17) dan P (16) pergi dari kediaman sang ayah, KS kemudian datang lagi setelah dihubungi oleh tetangga mereka.

Tetangga S menelfon KS dengan dalih sang ayah sedang sakit.

"Pas malam Sabtunya dijebak. Sama tetangga disuruh ke sini, datang dia," ujar Roso.

Benar saja, usai menerima informasi tersebut, KS hadir ke kediaman sang ayah di Jalan Masjid Baitul Latif, Duren Sawit, Jakarta Timur. Polisi kemudian membekuk pelaku di lokasi.

"Bapaknya katanya sakit, padahal bapaknya udah dikubur," tambah Roso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 1 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam lni Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | 'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

[POPULER JABODETABEK] Siasat Kakak Beradik Rekrut Selebgram untuk Promosikan Judi Online | "Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang

Megapolitan
Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com