Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Selama Pembangunan MRT, Orang Akan Mengutuk Kami

Kompas.com - 26/06/2013, 14:10 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui bahwa proses pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta akan memakan waktu lima tahun. Sebagai konsekuensi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menuai protes akibat pembangunan MRT yang dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas.

"Di DKI, MRT itu paling cepat dengan segala macam urusan dan masalah, lima tahun baru jadi, baru setengah. Kita bisa bayangkan kalau bangun MRT, macetnya Jakarta seperti apa," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (26/6/2013).

Basuki memprediksi, pembangunan MRT yang akan dimulai pada Oktober 2013 itu tak akan selesai hingga masa jabatannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang tersisa 4 tahun lebih selesai.

"Artinya, MRT ini belum selesai, kami sudah harus pemilukada lagi, kalau mau ikut lagi di 2017," ujar Basuki.

Sebagai risikonya, kata Basuki, warga Jakarta mungkin tidak akan memilih kembali mereka jika keduanya kembali maju di pemilihan kepala daerah 2017. Basuki memperkirakan, mungkin akan banyak warga yang mengutuk mereka akibat kemacetan yang ditimbulkan dari pembangunan MRT.

"Itu risikonya, tidak dipilih orang lagi karena kemacetan akan menggila. Selama empat tahun, orang akan mengutuki, kira-kira begitu," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, setiap usaha pasti ada perlawanan karena ada banyak orang yang berada di zona nyaman dan tidak visioner akan menentang apa yang dilakukan oleh Jokowi-Basuki.

Basuki yakin proyek MRT ini akan berjalan baik meski banyak kendala di awal proyek. Ia mencontohkan pembangunan MRT di Singapura yang sudah dimulai sejak 1982. Waktu itu, kata Basuki, Singapura melakukan kajian dan banyak yang meminta agar MRT tidak dibangun. Namun, ada satu menteri di sana yang minta kajian dari konsultan lain.

"Akhirnya, diputuskan (Singapura) untuk bangun MRT. Nah, hari ini mereka menikmati," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, apa yang dilakukannya bersama Jokowi hanya untuk membawa perubahan bagi Jakarta. Menurutnya, jika Pemprov DKI mengulur waktu pembangunan MRT selama 30 sampai 40 tahun lagi, Jakarta akan tertinggal.

"Pak Gubernur dengan saya putuskan, kita lebih baik tidak terpilih kembali asal kami bisa meletakkan dasar yang benar untuk sebuah Jakarta Baru," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

    Polisi Selidiki Pihak yang Bekingi Parkir Liar di Depan Masjid Istiqlal

    Megapolitan
    Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

    Bawaslu Kirim Surat ke Heru Budi, Ingatkan untuk Tak Rotasi Pejabat DKI Jelang Pilkada 2024

    Megapolitan
    Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

    Polisi Tangkap 2 Pengoplos Elpiji 3 Kg ke Tabung 12 Kg di Bogor

    Megapolitan
    Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

    Polisi Tindak Pungli di Depan Masjid Istiqlal, Salah Satu Pelaku Positif Sabu

    Megapolitan
    Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

    Minta Dishub Tertibkan Parkir Liar di Jakarta, Heru Budi: Harus Manusiawi

    Megapolitan
    Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

    Keluarga Korban Kecelakaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Terima Santunan Rp 60 Juta

    Megapolitan
    Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

    Tukang Tambal Ban Digeruduk Ojol, Diduga Sebar Ranjau Paku di Jalan MT Haryono

    Megapolitan
    Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan 'Ngaku' Ingin Beli Pulsa

    Cabuli 5 Anak di Cengkareng, Pelaku Masuk Rumah Korban dan "Ngaku" Ingin Beli Pulsa

    Megapolitan
    Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

    Murid dan Guru SMK Lingga Kencana Trauma, Menangis Saat Ditanya Kronologi Kecelakaan

    Megapolitan
    Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

    Kontennya Diduga Merendahkan Bahasa Isyarat, Komika Gerall Dilaporkan ke Polisi

    Megapolitan
    Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

    Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

    Megapolitan
    Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

    Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

    Megapolitan
    Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

    Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

    Megapolitan
    Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

    Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

    Megapolitan
    Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

    Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com