Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Kartu KRL Jangan untuk Kenang-kenangan

Kompas.com - 01/07/2013, 11:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak pertama kali diuji coba pada 8 April 2013 hingga 30 Juni 2013, sudah ada tiket 200 tiket elektronik kereta listrik yang hilang. Banyaknya masyarakat yang membawa pulang kartu ke rumah menjadi salah satu penyebabnya.

"Kartu (single trip) ini ketika keluar harus dimasukkan lagi, tapi banyak yang dibawa pulang untuk kenang-kenangan," kata Dahlan, Senin (1/7/2013), di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.

Dahlan memaklumi jika ada sebagian masyarakat yang berperilaku seperti itu. Dahlan bahkan juga melakukan hal yang sama ketika pertama kali menggunakan layanan kereta di kota-kota negara maju. Ia membawa pulang kartu kereta itu.

"Pas ditanya petugas, bilangnya pura-pura hilang. Jangankan orang Depok dan orang Lenteng Agung, saya juga dulu waktu pertama ke luar negeri juga seperti itu, biar ada bukti kalau kita pernah naik kereta itu," kata Dahlan.

Untuk itu, lanjut Dahlan, pihaknya akan berusaha melakukan sosialisasi agar kesadaran masyarakat bisa tercipta, yaitu tidak membawa pulang kartu KRL. "Mungkin di kartunya bisa dikasih gambar Pak Jonan (Dirut PT KAI Ignatius Jonan), mungkin masyarakat akan malas untuk membawa kartunya pulang," canda menteri yang juga mantan wartawan ini.

Kartu elektronik digunakan bagi penumpang KRL Commuter Line dengan tarif progresif. Kartu ini berfungsi memasukkan data mengenai stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan penumpang.

Kartu elektronik terbagi dua, yaitu single trip dan multitrip. Untuk kartu single trip, penumpang dapat membeli di loket tempat stasiun keberangkatan dan memberitahukan kepada petugas loket mengenai stasiun tujuan. Nantinya penumpang akan diberi kartu single trip tersebut dan hanya dapat keluar di stasiun tujuannya, yaitu dengan cara memasukkan kartunya kembali di mesin pembaca.

Adapun tiket multitrip digunakan untuk berlangganan dengan sistem saldo. Saldo akan berkurang seiring penggunaan perjalanan. Dengan kartu multitrip, penumpang tidak perlu lagi membeli tiket di loket. Kartu multitrip sudah bisa didapatkan di semua stasiun se-Jabodetabek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com