Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Usahakan Tempat Tidur bagi Penghuni Rusunawa Cakung

Kompas.com - 02/07/2013, 21:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak berjanji memberikan beragam fasilitas atau kelengkapan rumah tangga untuk warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.

Menurut Jokowi, sejauh ini ia berusaha menyediakan tempat tidur untuk penghuni rusun itu, entah melalui program corporate social responsibility (CSR) perusahaan atau jika memungkinkan, menganggarkannya dalam APBD Perubahan, pada Agustus 2013.

"Tempat tidur paling tidak. Ini enggak janji. Saya sudah ngomong ke Pak Menpera akan dicarikan," ujar Jokowi setelah peletakan batu pertama pembangunan tahap pertama rusunawa tersebut, Selasa (2/7/2013) sore.

Jokowi menjelaskan, setelah peletakan batu pertama ini, pihaknya mempersilakan pekerja, baik yang ber-KTP DKI maupun tidak, mendaftarkan diri untuk menyewa rusunawa tersebut. Menurut dia, penguninya akan ditarik biaya sewa Rp 200.000 per bulan.

"Jangan sampai kayak dulu, tujuh tahun dimangkrakkan. Ini sebelum rampung, yang ngisi siapa, kita harus ngerti," ujar Jokowi. 

Pembangunan Rusunawa Rawa Bebek tahap pertama ditargetkan selesai pada Desember 2013. Setelah itu, menurut Jokowi, Pemprov DKI akan membentuk unit pelaksana teknis (UPT) untuk mengelola rusunawa.

Ia pun berpesan kepada UPT untuk melakukan pengawasan serius terhadap proses penyewaan unit rusun supaya tidak terjadi pelanggaran yang merugikan masyarakat sasaran pembangunan rusun itu.

Rusunawa Rawa Bebek dibangun di atas lahan seluas 17,65 hektar. Di lahan itu akan berdiri 14 menara, yang akan dibangun dalam dua tahap, dengan rincian enam menara (setiap menara memiliki enam lantai) pada tahap pertama dan delapan menara pada tahap kedua. Pembangunan tahap kedua akan dilakukan pada 2014.

Rusunawa Rawa Bebek dibangun oleh Kemenpera dan akan dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta. Rusun ini diperuntukkan bagi pekerja, baik ber-KTP DKI maupun tidak. Nantinya, akan ada dua menara yang diperuntukkan khusus bagi pekerja yang ber-KTP DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

    Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

    Megapolitan
    Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

    Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

    Megapolitan
    Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

    Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

    Megapolitan
    Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

    Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

    Megapolitan
    3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

    3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

    Megapolitan
    Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

    Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

    Megapolitan
    Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

    Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

    Megapolitan
    Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

    Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

    Megapolitan
    Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

    Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

    Megapolitan
    Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

    Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

    Megapolitan
    Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

    Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

    Megapolitan
    Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

    Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

    Megapolitan
    Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

    Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

    Megapolitan
    Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

    Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

    Megapolitan
    Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

    Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com