Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Kemampuan Jokowi-Ahok di Tanah Abang

Kompas.com - 12/08/2013, 10:53 WIB

Nirwono Joga, Pengamat Tata Kota

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembersihan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang, Minggu (11/8/2013), secara besar-besaran menurut saya momen yang tepat. Hari pertama warga Jakarta beraktivitas kembali pada Senin (12/8/2013) setelah libur panjang Lebaran akan membuktikan seberapa efektif pembenahan pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ini.

Seperti sudah saya katakan sebelumnya, mulai Lebaran hingga H+5 merupakan waktu emas untuk menata total kawasan Tanag Abang. Karena pada saat ini, aktivitas warga belum normal. Saat itu, PKL sebagian besar masih mudik dan konsumen belum ada yang belanja ke pasar.

Menurut pandangan saya, pembersihan PKL harus diikuti dengan penataan trotoar dan penjagaan oleh petugas Satpol PP yang berpatroli 24 jam.

Konsistensinya juga tidak bisa setengah-setengah. Tidak bisa hanya sebulan-dua bulan atau setahun-dua tahun saja mengawasinya. PKL harus dijaga dengan tegas. Konsistensinya harus selamanya.

Jika penataan kawasan Pasar Tanah Abang berhasil, maka akan menjadi percontohan dan mempermudah penataan pasar seluruh Jakarta dan bisa menjadi contoh di seluruh Indonesia.

Revitalisasi pasar, renovasi bangunan, pengembangan kawasan Tanah Abang menjadi kawasan belanja kelas dunia adalah sesuatu yang harus dibangun Jokowi-Ahok. Seharusnya, Pemprov DKI Jakarta sudah keluar dari kelas manajemen pasar dan lingkungan yang primitif.

Keberadaan PKL memang menganggu semua orang. Budaya dagang seperti itu harus diubah sehingga pembinaan pedagang juga perlu dilakukan terus-menerus.

PKL merupakan salah satu penopang perekonomian, terutama untuk kalangan menengah ke bawah. Mereka sering tidak sadar bahwa selama ini mereka membayar uang yang masuk kantong pribadi oknum dan preman. Mereka sadar melanggar aturan dan mengeluarkan uang untuk tetap melanggar. Oleh karenanya, Pemprov DKI harus bisa memberi jaminan bahwa di Blok G ramai pengunjung. Konsumen harus dipaksa masuk ke Blok G.

Jadi jangan tanggung-tanggung, sudah kepalang basah. Blok G harus dilengkapi jembatan penghubung dengan gedung-gedung di sekitarnya. Konsumen juga harus dididik untuk belanja ke dalam pasar. Jangan hanya PKL yang direlokasi.

Penataan kawasan Tanah Abang juga menjadi pembuktian political will atau kemauan politik Jokowi-Ahok. Ini ujian buat mereka karena banyaknya kepentingan di Tanah Abang, mulai dari preman kelas teri sampai para auktor intelektualis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com