Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Butuh Rp 2 Miliar Jadikan Blok G seperti Blok A

Kompas.com - 14/08/2013, 14:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Blok G akan diubah layaknya Blok A dan Blok B Pasar Tanah Abang. Untuk mengubah menjadi seperti Blok A, kata dia, paling tidak dibutuhkan dana Rp 2 miliar-Rp 3 miliar.

"Konsepnya seperti Blok A-Blok B. Itu urusan PD Pasar Jaya, tapi mungkin Rp 2 miliar-Rp 3 miliar," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Untuk dapat berdagang di Blok G, pedagang dilepaskan dari beban biaya sewa kios selama enam bulan. Setelah itu, menurut dia, pedagang hanya akan dibebankan sewa kios lapak yang harganya tidak sampai mencekik leher.

Walaupun Basuki tak menampik PD Pasar Jaya juga memprioritaskan sisi keuntungan, ia menjamin DKI tidak akan memalak pedagang. Selain itu, kata Basuki, DKI juga menginginkan agar pembayaran cicilan sewa per hari, bukan lagi per minggu atau per bulan.

"Kita jalan simultan saja dan tegaskan kepada Wali Kota untuk membereskan semua wilayah yang menghambat lalu lintas, termasuk pasar pagi," kata Basuki.

Di samping itu, konsep yang diinginkan Pemprov DKI adalah, apabila turis-turis datang ke Jakarta karena ingin membeli barang grosir atau ritel, tempat pertama yang dikunjungi adalah Pasar Tanah Abang. Oleh karena itu, kata dia, kawasan Tanah Abang harus aman dari tukang palak dan preman.

Pria yang akrab disapa Ahok itu kemudian menjelaskan, beberapa waktu lalu, ada turis China yang berniat ke Tanah Abang karena ingin belanja murah. Namun, pemanduturis itu menyarankan untuk tidak ke Tanah Abang karena merupakan biang macet dan juga pusat kriminalitas.

Menurut Basuki, Pemprov DKI ingin mengubah persepsi buruk sebagian masyarakat tentang Tanah Abang. "Coba kalau Tanah Abang bersih semua, turis-turis pasti lebih senang belanja di sana. Bayangkan, perekonomian itu akan terus naik," kata Basuki.

Sementara itu, perwakilan Humas PD Pasar Jaya, Agus Lamun, mengatakan bahwa pihak PD Pasar Jaya masih belum menghitung biaya renovasi Blok G karena bersifat darurat. Namun, jika sampai rampung, ia tak menampik kalau anggarannya mencapai Rp 2 miliar. Adapun pembenahan darurat yang perlu diperbaiki segera antara lain los untuk ditempati pedagang, tangga, saluran air, dan pagar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com