Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis PU Nyaris Dicopot, Basuki Beri Kesempatan hingga Desember

Kompas.com - 19/08/2013, 12:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa waktu lalu, beredar kabar bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan merotasi beberapa pejabat eselon II dan eselon I. Salah satunya adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan yang akan dimutasi dari jabatannya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pelantikan pejabat eselon II itu tak jadi dilaksanakan dan justru ada pelantikan pejabat eselon III dan eselon IV oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekda DKI Wiriyatmoko.

"Jadi begini, dia sudah dikasih peringatan untuk bekerja dengan baik selama enam bulan. Ternyata, Dinas PU tidak bergerak, dan dia justru berargumentasi kalau pegawai eselon III dan IV-nya yang tidak mau nurut," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (19/8/2013).

Oleh karena itu, Jokowi-Basuki mempertanyakan kembali niat Manggas untuk memperbaiki kinerjanya. Manggas pun diberikan waktu hingga Desember mendatang untuk mampu menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Apabila hingga Desember ia tidak mampu mengerjakan tugas dan membawa Dinas PU menjadi lebih baik, maka Basuki tak akan segan untuk mengganti posisinya dengan pejabat Pemprov DKI lain yang lebih berkompeten.

"Kita sudah punya data dia, dan dia ketolong sampai tanggal 1 Desember 2013," kata Basuki.

Menurut kabar yang beredar, Kukuh Hadi Santoso yang akan menggantikan posisi Manggas menjadi Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI. Sebelum Kukuh menjadi Kepala Satpol PP, dia telah menjadi Sekretaris Dinas PU dan selama puluhan tahun telah mengabdi di Dinas PU DKI.

Namun, Basuki menampik kabar itu. Menurutnya, saat ini Kukuh tidak mau kembali ke Dinas PU DKI dan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikannya sebagai Kepala Satpol PP DKI seperti menertibkan pedagang kaki lima (PKL) di beberapa wilayah di Ibu Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Naedi Acungkan Jempol dan Tersenyum Usai Faizal Terhasut Bunuh Sang Paman di Pamulang

Megapolitan
PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com