Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Pasar Gembrong Dibebaskan dari PKL

Kompas.com - 09/09/2013, 08:21 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com— Penertiban secara tegas akan diterapkan terhadap semua pedagang kaki lima mainan dan karpet di kawasan Gembrong, Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (9/9/2013) ini. PKL yang masih berjualan akan diambil lapaknya dan pengunjung yang masih memarkir kendaraan di badan jalan akan digembok rodanya.

Sebanyak 470 personel gabungan Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Timur, dan Suku Dinas Perhubungan Jaktim akan diterjunkan dalam penertiban tersebut. Persiapan personel diperlukan, mengingat hingga pendaftaran PKL masuk ke dalam pasar berakhir dua pekan lalu, hanya 105 dari 211 PKL yang mendaftar. Sisanya dipastikan bertahan di Gembrong.

PKL yang mendaftar telah diberikan lokasi berdagang di Pasar Gembrong Cipinang Besar, Pasar Klender, dan Pasar Perumnas Klender.

Menurut Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur Sutia, PKL yang tetap bertahan berjualan itu akan ditertibkan secara tegas sesuai dengan Peraturan Daerah DKI Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Apalagi sebelumnya PKL telah diberikan sosialisasi beberapa kali. ”Pedagang yang masih bertahan, barang dagangan dan lapaknya akan kami ambil,” kata Sutia.

Camat Jatinegara Syofian mengatakan, penertiban PKL Gembrong akan dilaksanakan pukul 09.00 dengan didahului apel 470 personel di Pusat Grosir Jatinegara.

Berdasarkan pantauan Kompas, kemarin, puluhan PKL Gembrong masih berjualan di sepanjang Jalan Basuki Rachmat. Aktivitas mereka mengakibatkan kemacetan. Kondisi ini diperparah dengan maraknya parkir liar kendaraan roda dua di sepanjang emperan jalan tersebut. Jalan yang semula berukuran sekitar 2 meter hanya tersisa 1 meter.

Mohamad Camat (32), salah seorang PKL, mengatakan, dirinya memilih kembali berjualan di pinggir jalan karena ramai pembeli. (K06/MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com