Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimaki, Oknum Polisi Tembak Warga dengan "Airsoft Gun"

Kompas.com - 10/09/2013, 20:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang oknum anggota kepolisian berpangkat Brigadir Dua (Bripda) GG dari satuan Dalmas Sabhara Polda Metro Jaya diamankan Propam Polda Metro Jaya.

Gara-garanya, GG melakukan pengeroyokan kepada dua warga di sebuah warung rokok, di Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Senin (9/9/2013).

Tak hanya itu, saat kejadian GG juga sempat menembak seorang warga bernama Ujang (35) dengan airsoft gun dan mengancam warga lainnya yang berusaha menolong korban.

Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto membenarkan peristiwa tersebut. Dituturkannya, peristiwa berawal ketika GG merasa kesal dengan kata-kata kasar yang dilontarkan Berko (35) saat berada di warung rokok pada Minggu (8/9/2013) sekitar pukul 02.30 WIB.

Keesokan harinya, lanjut Rikwanto, sekitar pukul 22.00 WIB, oknum polisi yang tidak terima dengan tingkah Berko kembali mendatangi warung tersebut. Kali ini, ia ditemani kakak kandungnya, GD. 

Di lokasi, GG dan GD mendapati Berko dan langsung mengeroyoknya. "Karena saksi Ujang berusaha menolong (Berko). Pelaku GG menembakan airsoft gun dan mengenai Ujang," beber Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Selasa (10/9/2013).

Akibatnya, Ujang pun mengalami luka pada punggung sebelah kiri akibat tembakan airsoft gun oknum polisi tersebut. Sementara Berko mengalami luka memar dan lecet pada bagian kepala dan wajah.

Berkat laporan dari masyarakat, polisi akhirnya mengamankan GG dan GD untuk dilakukan pemeriksaan. "Semua sudah diamankan untuk diperiksa. GG diperiksa di Propam Polda Metro Jaya," ujar Rikwanto.

Adapun barang bukti yang disita petugas yakni 1 pucuk senjata airsoft gun, 14 butir gotri airsoft gun, pecahan kaca botol minuman, serta 1 buah helm yang rusak dan pecah. Kedua pelaku diamankan petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com