Ari, staf Pengembangan Pasar Kebayoran Lama, mengatakan, pada Februari 2013, ada 122 PKL barang loak yang ditempatkan di lantai 1 Blok A dan Blok B. Sebulan kemudian, diam-diam, mereka kembali berjualan di pasar.
"Dari 122 pedagang, hanya tujuh pedagang yang tersisa. Mereka pergi tanpa memberitahu kami," ujar Ari di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).
Kios yang disediakan oleh Unit Pasar Besar Kebayoran Lama terdiri dari dua jenis kios, antara lain kios tertutup rolling door dan tanpa rolling door. Ukuran kios 1,5x1,5 meter persegi, dengan ubin keramik putih berukuran 25 sentimeter.
Kini, kios yang pernah ditinggalkan para PKL barang loak tersebut dimanfaatkan oleh pedagang lain. Menurut pedagang-pedagang tersebut, para PKL barang loak tidak betah karena barang mereka hanya sedikit.
"Dagangan mereka sedikit, lagipula masih banyak yang dagang di jalan. Kalau semua pedagangnya ngumpul pasti ramai pembeli," ujar Udin, salah seorang pedagang di Pasar Kebayoran Lama.
Manajer UPD Kebayoran Lama Sari Dameria mengatakan, lebih baik PKL barang loak itu direlokasi sesuai dengan lokasinya. Lagi pula, saat ini, kios kosong di Pasar Kebayoran Lama hanya tersisa 64.
Pihak Pemerintah Kota Jakarta Selatan saat ini masih mendata PKL di sekitar Kebayoran Lama. Mereka rencananya akan direlokasi ke empat pasar antara lain, yakni Pasar Kebayoran Lama, Pasar Bata Putih, Pasar Cidodol, dan Pasar Kebayoran Baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.