Di tiga lokalisasi di kawasan Koja, Siti menyamar sebagai pedagang selama tiga hari. Tiga titik wilayah hiburan malam yang ia pusatkan itu berada di Plumpang Sablo, Jalan Sulawesi, dan Jalan Raya Cilincing.
"Sebelum melakukan razia, saya memang harus berorientasi dulu ke lapangan. Hal itu dilakukan agar saat razia, petugas tak salah menertibkan," kata Siti kepada Warta Kota, Kamis (12/9/2013) di Jakarta.
Dari hasil menyamar itu, Satpol PP Koja berhasil menjaring 23 WTS. Puluhan wanita itu kemudian dibawa ke Sudin Sosial Jakarta Utara untuk pembinaan.
Itu adalah salah satu dari dedikasi Siti sebagai Komandan Satpol PP di lingkungan masa kecilnya. Ya, Siti besar di kawasan tersebut.
Kini, sudah tiga tahun dia menjabat sebagai Komandan Satpol PP di Kecamatan Koja yang membawahi 126 personel. Ia bertekad ingin menjadikan kawasan tempat tinggal dan lahirnya menjadi wilayah terbaik.
Sejak kecil, ibu dua anak itu memang sudah ditanamkan sikap disiplin dan tegas. Hal itu didapat dari ayahnya yang seorang anggota TNI AD.
Siti yang merupakan anak ketujuh dari 14 orang bersaudara ini sebetulnya juga memiliki cita-cita sebagai anggota TNI. Namun, nasib berkata lain. Dia pun bekerja di instansi pemerintah daerah.
Meski pekerjaannya tak sesuai dengan apa yang dicita-citakan, ia tetap bersyukur. Bagi dirinya, pekerjaan seorang anggota TNI dan Satpol PP merupakan tugas yang mulia dan memiliki kemiripan tugas.
"Sebetulnya tugas yang diamanatkan tetap sama, yaitu menjaga ketertiban. Hanya saja, cakupan TNI sangat luas yaitu secara nasional, sedangkan Satpol PP menegakkan peraturan daerah," kata dia lagi.
Di balik gagahnya Hj Mulyati, bila sudah melepas seragam kerjanya, nenek tiga cucu ini merupakan seorang guru mengaji. Penampilannya yang terlihat tegas pada siang hari tak lagi terlihat ketika malam hari.
Baju Muslim dan kerudung panjang yang dipakainya membuat beberapa orang pangling. "Kalau saya pakai gamis, banyak yang enggak ngenalin saya," ujar dia.
Pakaian itu biasa ia kenakan saat menjadi guru mengaji bagi para cucu dan tetangganya di rumah.
"Biasanya saya mengajar ngaji pas malam Jumat. Semoga dari kegiatan pengajian ini, saya bisa memperoleh keberkahan dan pahala dari Yang Maha Kuasa," kata Mulyati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.