Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Forensik Sisir Lokasi Penembakan Briptu Ruslan

Kompas.com - 13/09/2013, 23:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim dari Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri telah mulai melakukan olah tempat kejadian perkara penembakan Briptu Ruslan, Jumat (13/9/2013) sekitar pukul 22.00 WIB. Penembakan terjadi di tempat cuci kendaraan "Arema Car Wash" Jalan Raya Pekapuran, Sukamaju Baru, Tapos, Depok, Jawa Barat.

Begitu tiba di lokasi, tim ini langsung melakukan pengolahan TKP. Empat petugas terlihat melakukan aktivitas mulai dari memotret lokasi dan bukti, mendata dan menandai dua titik penembakan, sampai penyisiran lokasi penembakan. Briptu Ruslan, anggota Sabhara Mabes Polri, ditembak orang tak dikenal saat mencuci kendaraannya di tempat pencucian tersebut.

Selama proses pengolahan lokasi penembakan, petugas juga meminta keterangan para saksi, termasuk pemilik tempat pencucian. Sementara lokasi kejadian juga sudah dijaga personel Brimob Polda Metro Jaya yang dilengkapi senjata laras panjang.

Sebelumnya, Briptu Ruslan ditembak oleh orang tak dikenal di Perumahan Bhakti ABRI, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, Ruslan yang tak memakai seragam polisi dibuntuti empat orang setelah mencuci sepeda motor di sekitar lapangan bola dekat Perumahan Bhakti ABRI, Cimanggis, Depok, itu.

Pelaku kemudian menembak kaki Ruslan dan membawa kabur sepeda motornya. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie menduga penembakan terhadap Briptu Ruslan Kusuma bermotif ekonomi. Pasalnya, sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc bernomor polisi B 3333 ELO milik korban dirampas pelaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com