Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evaluasi Pemda DKI, DPRD Anggap Basuki yang Perlu Diperbaiki

Kompas.com - 15/09/2013, 08:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat, Taufiqurrahman menilai, komunikasi antara anggota dewan dengan Gubernur DKI, Joko Widodo dan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, harus dievaluasi.

Dihubungi Kompas.com, Minggu (15/9/2013) pagi,Taufiqurrahman mengungkapkan,salah satu pertimbangan mengapa komunikasi itu harus dievaluasi karena dia menganggap keduanya kurang harmonis, terutama antara wakil gubernur dengan DPRD DKI.

"Memang harus, wajib, evaluasi antara pimpinan. Supaya komunikasinya enggak kayak kemarin- kemarin lagi, tak harmonis," ujar Taufiqurrahman.

Seperti diketahui, Basuki Tjahaja Purnama sempat terlibat adu tegang dengan anggota DPRD DKI Fraksi PPP, Abraham Lunggana soal penertiban pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang, Jakarta. Basuki mengatakan, ada pejabat yang membekingi keberadaan PKL di tepi jalan. Meski tidak menyebut nama, namun Abraham Lunggana atau yang akrab disapa Lulung bereaksi. Lulung diketahui salah satu tokoh masyarakat di pasar tersebut.

Buntut ketidakharmonisan keduanya pun adalah pemanggilan Basuki oleh DPRD DKI oleh Fraksi PPP. Namun, hingga saat ini Basuki diketahui belum memenuhi panggilan tersebut. Situasi inilah yang mengakibatkan Fraksi PPP yang berjumlah 4 orang walk out saat sidang paripurna beberapa waktu lalu.

Taufiqurrahman melanjutkan, seharusnya seorang pemimpin daerah tidak pantas mengeluarkan kata-kata yang dianggap menyudutkan Lulung. Ia mengapresiasi positif kinerja pemerintahan yang baru, namun dari sisi komunikasi dinilai buruk.

"Sebenarnya secara umum baik, hanya Wagub saja yang perlu diperbaiki. Harusnya kata-katanya itu menghaluskan, patut didengar dan jangan menyudutkan seperti waktu itu," lanjut Taufiq.

Pria yang menjabat sebagai anggota DPRD DKI Komisi A, komisi yang menangani kebijakan pemerintahan tersebut menjelaskan, komunikasi yang baik mencerminkan keselarasan program untuk Jakarta. Oleh sebab itu, jelang satu tahun kepemimpinan Jokowi-Ahok, komunikasi patut jadi pertimbangan untuk dievaluasi oleh keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com