Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2013, 05:09 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat Pasar Blok G Tanah Abang diresmikan, puluhan petugas Satpol PP dan Kepolisian berjaga 24 jam di sekitar Pasar Tanah Abang. Namun, dua minggu berselang sejak peresmian, tak satu pun petugas terlihat berjaga pada malam hari. Para PSK pun mangkal lagi di sekitar Stasiun Tanah Abang dan Jembatan Tinggi di depan Pasar Blok G Tanah Abang.

Kini, kehidupan malam di kawasan Tanah Abang kembali seperti hari-hari sebelum penertiban dan persiapan peresmian Pasar Blok G Tanah Abang. Puluhan PSK terlihat mangkal di pinggir jalan di sekitar Pasar Blok G. Warung remang-remang yang berada di bawah Jembatan Tinggi pun sudah kembali terlihat. Musik-musik dangdut terdengar di kanan-kiri jalan di depan Stasiun Tanah Abang.

Sementara itu, puluhan orang yang berpakaian layaknya preman terlihat berjaga di depan hotel jam-jaman yang berada di sekitar kawasan itu. Anggi, seorang PSK yang mangkal di kawasan tersebut, mengatakan, seminggu setelah peresmian pasar, sudah tidak ada lagi penjagaan dari petugas keamanan di kawasan itu.

"Razianya kalau pagi doang. Itu juga cuma ngusir-ngusir doang. Kalau malam tidak ada," ujar Anggi, Senin (16/9/2013) malam. Padahal, di kawasan itu setidaknya terdapat tiga posko terpadu petugas keamanan. Posko terpadu itu terletak persis di samping Stasiun Tanah Abang, di depan Pasar Blok G, dan pada persimpangan yang berada di depan Pasar Blok A.

Namun pada malam hari, posko terpadu terlihat tak lagi berisi petugas keamanan. Justru pos itu dipakai orang untuk tidur atau berkumpul. Tak terlihat juga mobil Satpol PP dan Polisi yang dulu selalu berkeliaran menjelang peresmian Pasar Blok G.

Beberapa waktu lalu menjelang peresmian, Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi mengatakan bahwa pembaruan Pasar Blok G juga akan berimbas pada penertiban PSK. Saat itu dia menyatakan bahwa aparatnya sudah membongkar lapak-lapak yang sering digunakan sebagai tempat bagi PSK.

"Sudah, sudah habis lapak yang di bawah (di bawah jembatan tinggi). Hari Jumat kemarin sudah beres, ada tiga PSK yang tertangkap," ujar Yadi di Pasar Tanah Abang, Senin (2/9/2013). Dia pun mengklaim kawasan Tanah Abang sudah bersih dari PSK dan warung remang-remang. Yadi juga mengatakan mengalokasikan 100 personel Satpol PP ke kawasan tersebut untuk mengantisipasi agar PSK tak datang lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com