Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyiraman Air Keras di Jatinegara Dipicu Dendam Antarsekolah

Kompas.com - 07/10/2013, 17:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Penyiraman air keras di sebuah bus PPD 213 jurusan Kampung Melayu-Grogol, Jumat (4/10/2013), dilatarbelakangi dendam antarpelajar dua sekolah. Pelaku, RN alias Rio alias Tompel (18), pelajar SMK Negeri I Boedi Oetomo, Jakarta Pusat, mengaku dendam kepada pelajar SMK Karya Guna.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, Tompel mengaku bahwa kurang lebih setahun lalu ia pernah menjadi korban penyiraman air keras yang diduga dilakukan pelajar SMK Karya Guna di kawasan Kelor, Matraman.

"Saat kejadian, tersangka memperhatikan setiap bus PPD 213 yang lewat karena setiap pelajar SMK Karya Guna umumnya menaiki bus tersebut," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/10/2013).

Akibat perbuatan Tompel, kata Rikwanto, ada 13 orang yang menjadi korban. Empat di antaranya merupakan pelajar SMK Negeri 34 Jakarta Pusat. Sisanya merupakan penumpang umum non-pelajar. Sebanyak 12 orang korban luka sudah diperbolehkan pulang, termasuk 4 orang pelajar SMK Negeri 34. Mereka mengalami luka bakar ringan dan telah mendapat perawatan.

Sementara itu, salah seorang korban mengalami luka paling parah, yaitu Beta Virgin Silalahi (35). Beta mengalami luka bakar pada kedua mata dan wajahnya. "Saat ini masih dirawat di RS Premier Jatinegara," kata Rikwanto.

Kejadian penyiraman air keras di bus PPD 213 terjadi di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur. Meski Tompel sudah tertangkap, masih ada tiga rekannya yang saat ini dalam pencarian polisi, masing-masing berinisial TG, DH, dan AV.

Tompel sebelumnya pernah dua kali ditangkap polisi. Tompel pernah diciduk pada kasus tawuran pelajar di kawasan Matraman pada 2011 saat usianya 16 tahun. Ia juga terlibat pembajakan bus di kawasan Tamansari pada 2012 saat usianya 17 tahun. Karena usianya saat itu masih dibawah umur, Tompel hanya mendapat pembinaan dan dikembalikan ke orangtuanya. Saat ini, karena usianya sudah tergolong dewasa, ia akan diproses di peradilan umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Tak Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

KPAI Datangi Sekolah Siswa yang Hendak Bunuh Diri, Cek Keamanan dan Sarpras Gedung

Megapolitan
Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Tersedia 8.426 Kuota PPDB Bersama, Pelajar yang Tak Lulus Negeri Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis

Megapolitan
Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, Pemprov DKI Mulai Periksa Kesehatan Ribuan Hewan Kurban

Megapolitan
Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di 'Pabrik Narkoba' Bogor

Selain Temukan Pil PCC, Polisi Juga Sita Sejutaan Butir Hexymer di "Pabrik Narkoba" Bogor

Megapolitan
Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Polisi Periksa 14 Saksi Terkait Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor

Megapolitan
Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Sespri Iriana Ikut Pilkada Bogor, Klaim Kantongi Restu Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com