Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Musim Hujan, DKI Klaim Pasang CCTV di Titik Strategis

Kompas.com - 07/10/2013, 20:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah cara terus diupayakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengantisipasi musim penghujan yang diprediksi akan datang pada bulan Oktober-Desember.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, salah satu langkahnya adalah dengan menempatkan kamera pemantau atau closed circuit television (CCTV) di berbagai lokasi strategis, seperti di pintu air maupun stasiun pompa.

"Stasiun pompa-pompa yang sedang diperbaiki itu dipasangi CCTV untuk memonitor tinggi air, supaya pembagian pompa merata sesuai dengan kebutuhan berdasar tinggi muka airnya," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (7/10/2013).

Pemasangan CCTV itu, kata dia, masih dalam tahap pemasangan. Namun, Basuki mengaku tidak mengetahui secara rinci titik-titik mana saja yang akan dipasangi CCTV.

Misalnya saja di Jakarta Utara, lokasi yang diamankan adalah Waduk Pluit dan Pompa Ancol.

Selain menempatkan CCTV, proyek pembuatan sumur resapan juga masih berjalan. Upaya itu dipercaya sebagai antisipasi datangnya musim penghujan dan musibah banjir.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudi Siahaan mengatakan, saat ini Dinas PU DKI sedang memproses pemasangan CCTV di beberapa titik strategis. Tujuan pemasangan CCTV itu agar dapat memonitor tinggi muka air, kondisi pompa, dan mekanisme petugas pompa di lapangan.

Manggas menargetkan, akhir Desember tahun ini Dinas PU DKI sudah selesai memasang CCTV di sekitar 130 rumah pompa. "Nantinya, terkontrol diruangkan, bisa diakses juga ke ruangan Gubernur dan ruangan Wagub," kata Manggas.

Anggaran pengadaan dan pemasangan CCTV itu ada di tiap-tiap suku dinas. Anggaran paling banyak terdapat di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Anggaran CCTV untuk satu rumah pompa sekitar Rp 8-10 juta.

Anggaran itu, kata dia, sudah masuk ke dalam pos pemeliharaan sarana dan prasarana di setiap Sudin PU. Dinas PU DKI hanya bertindak sebagai supervisor. Satu rumah pompa minimal dipasangi empat CCTV dan maksimal delapan CCTV.

Pemasangan banyaknya CCTV juga tergantung besar kecilnya rumah pompa. "Pengerjaannya sudah dilakukan sejak 2-3 minggu yang lalu, sekarang sedang berjalan," ujar Manggas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com