Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Banjir, Pemprov DKI Jakarta Evaluasi Distribusi Pasokan Logistik

Kompas.com - 08/10/2013, 07:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebentar lagi musim penghujan akan segera tiba. Sejumlah persiapan pun dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengantisipasi masalah banjir yang kerap jadi langganan kala musim penghujan datang.

Selain melakukan normalisasi waduk, Pemprov DKI pun mulai melakukan simulasi terkait penyaluran logistik kepada warga saat banjir. Pemprov DKI mempelajari berdasarkan hasil evaluasi dari musibah banjir yang terjadi pada awal tahun sebelumnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dengan evaluasi tersebut, penyaluran logistik kepada warga yang terkena banjir tidak sampai tersendat atau terhambat.

"Ada (evaluasi). Salah satunya, kita juga pernah stok logistik di titik-titik pengungsian. Jadi tiap kali banjir, itu lama (sampainya). Kita enggak mau. Kalau putus gimana?" kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (7/10/2013).

Belajar dari pengalaman sebelumnya, kata Basuki, pada setiap titik tertentu yang sudah dipetakan akan disiapkan logistik. Titik tersebut, misalnya, bisa langsung menyasar rumah warga yang menjadi korban banjir.

"Jadi kita kan sudah tahu titik-titik orang ngungsi di mana saja. Saya tidak pengin inspeksi itu di tengah lapangan, tapi pengin langsung di titik-titik," ujar Basuki.

Sementara itu, Basuki sendiri berharap musim penghujan kali ini tidak sampai menyebabkan banjir. Basuki mengaku tidak mungkin untuk pindah mengungsi jika memang banjir terjadi.

"Enggak banjir. Kalau banjir pasti kena duluan aku," ujarnya seraya tertawa.

Belum lepas dari ingatan, salah satu kawasan yang parah direndam banjir di Jakarta yakni wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Hal ini disebabkan rusaknya pompa yang menyedot air untuk dialirkan ke laut di utara Jakarta. Belum lagi jebolnya tanggul Latuharhary, yang membuat Jakarta Pusat dan sekitarnya terendam banjir. Hal ini pula yang membuat debit air Kali Cideng yang mengalir ke waduk tersebut kemudian menenggelamkan tujuh pompa yang biasa beroperasi di Waduk Pluit.

Akibat tenggelam dan tidak berfungsinya pompa, air meluber dan merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Penjaringan, antara lain di Kelurahan Penjaringan, Kelurahan Pluit, Kelurahan Penjagalan, dan Kelurahan Kapuk Muara, dengan wilayah yang paling parah di Kelurahan Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com